Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Sabtu, 27 Maret 2021 | 12:34 WIB
Ilustrasi nama jalan di Jogja. - (Suara.com/Iqbal Asaputro)

SuaraJogja.id - Apa yang tidak unik di sebuah provinsi bernama Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain sudut-sudut kotanya yang menyimpan kenangan baik atau butuk untuk para pengunjung maupun warganya, masih ada hal unik lainnya untuk kawasan di sisi selatan Pulau Jawa ini. Salah satunya adalah singkatan nama jalan yang digunakan oleh warga setempat.

Disebut juga sebagai kota budaya, warga Jogja rupanya juga memiliki selera yang unik dalam menyingkat nama jalan di tempatnya. Warga setempat pasti tidak kesulitan dalam mengenali beberapa singkatan nama tempat ini. Namun, bukan perantauan di Jogja jika belum mengenal beberapa istilah nama tempat ini.

Salah satu nama jalan yang pasti dikenal oleh hampir sebagian besar masyarakat Indonesia adalah Jalan Malioboro. Yakni, nama kawasan tiga jalan yang membentang dari Tugu Putih hingga perempatan Kantor Pos Besar. Sejak lama, jalanan ini juga sudah menjadi ikon pariwisata Jogja. Sama seperti bangunan dan sistem pemerintahannya, jalanan ini juga dikenal karena sejarah dan aktivitas yang terjadi di sana.

Ada pendapat yang menyebutkan, jika asal usul nama jalan tersebut berasal dari gelar Jenderal John Churchill asal Inggris yang berbunyi Duke of Marlborough. Namun, ada pendapat lain yang menyanggah pernyataan tersebut dengan argumen Yogyakarta tak pernah berada di bawah kendali secara resmi selama Inggris menguasai Jawa pada tahun 1811 hingga 1816.

Baca Juga: Jadi Hama Petani, Rencana Impor Beras Diprotes Mahasiswa Pertanian di Jogja

Dalam bahasa Sansekerta ada kata malyabhara yang berarti berhiasakan untaian bunga. Sejarawan Peter Carey menganggap nama Malioboro berasal dari kata tersebut setelah dirinya menemukan petunjuk bahwa kasusastraan India memberikan pengaruh di Jawa dalam bentuk puisi berbahasa Jawa kuno.

Dari sisi filosofi, Jalan Malioboro termasuk dalam sumbu filosofis Yogyakarta, meliputi Laut Jawa Selatan, Pesanggrahan Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, Tugu Putih, dan Gunung Merapi. Poros imajiner ini dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono sebagai simbol alam semesta atau makrokosmos dengan diri manusia. Keharmonisan dua alam ini, jika diseimbangkan, bakal membawa ketentraman hidup.

Sebagai sebuah provinsi, tentunya ada banyak ruas jalan yang dimiliki daerah ini. Baik berupa jalan provinsi, jalan kabupaten, desa hingga ke lingkungan. Dari banyaknya jalan tersebut, ada beberapa ruas yang memiliki nama unik. Beberapa berasal dari nama asli yang disingkat hingga melahirkan sebutan baru.

Beberapa singkatan nama jalan di Jogja di antaranya adalah,

1. Jakal

Nama Jakal merujuk pada ruas jalan kaliurang yang mengantarkan pengguna jalan menuju ke lereng Gunung Merapi. Jakal merupakan akronim dari kata Jalan Kaliurang. Jalanan ini menghubungkan Kota Jogja dan kawasan Kaliurang.

Baca Juga: Puluhan Tahun Berdiri, Perubahan Nama "Kampus" di Jogja ini Dipertanyakan

2. Jamal

Load More