SuaraJogja.id - Angka perceraian di wilayah Kabupaten Gunungkidul selama pandemi Covid-19 ini tergolong cukup tinggi. Berbagai persoalan melatar belakangi terjadinya proses perceraian tersebut. Selain itu, Kantor Kementerian Agama setempat mencatat, usia paling banyak yang bercerai adalah pasangan usia di bawah 30 tahun.
Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Wonosari Titik mengakui bahwa angka perceraian di Bumi Handayani selama tahun 2021 ini memang cukup tinggi. Hingga bulan ketiga tahun 2021 ini saja, pihaknya mencatat, sudah ada 316 pasangan yang telah bercerai.
"Mereka menjalani proses perceraian dan terdaftar di Pengadilan Agama Wonosari," ujar Titik, Senin (29/3/2021) di kantornya.
Titik mengatakan, pandemi Covid-19 memang memicu banyaknya perceraian. Selama tahun 2020 lalu terdapat 1.718 perkara pengajuan cerai baik talak maupun gugat. Dari jumlah tersebut, terdapat sisa perkara pada tahun 2019 dengan jumlah 254 perceraian.
Baca Juga: Hendak Urus Perceraian, Istri Dihabisi Suami di Depan Anak
Maka dari itu, secara keseluruhan, jumlah perceraian yang telah ditangani oleh Pengadilan Agama selama tahun 2020 adalah 1.972 pekara. Dari jumlah tersebut, ada 1.869 perkara yang sudah diputus dan sisa perkara 103 kasus yang masih menjalani proses seperti mediasi.
Pada tahun 2021 ini ia telah menangani 519 perkara perceraian jika ditambah dengan sisa tahun 2020, yang mencapai 103 kasus. Yang sudah diputuskan bercerai oleh majelis hakim terdapat 316 perkara.
Titik menyebut, ada sejumlah perkara yang memicu terjadinya perceraian di wilayah Gunungkidul. Pemicunya antara lain perselisihan atau pertengkaran terus menerus, meninggalkan salah satu pihak, ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga, pindah agama, judi, dan zina.
Sementara itu, rata rata usia pasangan yang mengajukan perceraian yang paling banyak adalah suami isti yang kini usianya masih di bawah 30 tahun. Pihaknya mencatat, usia yang bercerai adalah berumur di bawah 30 tahu dengan prosentase 45,6%, usia 31-50 tahun dengan prosentase 50,6%.
"Untuk usia 51-60 tahun ada 4,8%," tambahnya.
Baca Juga: Sidang Cerai Wulan Guritno, Istri Lukman Sardi Hadir Sebagai Saksi
Titik mengklaim, sejumlah upaya sudah mereka lakukan diantaranya denga kerjasama berbagai lintas sektoral untuk pembinaan. Di antaranya kerja sama dengan Dinas Dukcapil dan Kantor Kemenag Gunungkidul.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengaku cukup prihatin dengan tingginya kasus perceraian di Gunungkidul. Menurutnya, untuk menekan tingginya kasus perceraian, harus dilakukan kerja sama dari berbagai pihak. Ia mengajak seluruh organisasi keagamaan untuk turut andil dalam menekan kasus perceraian ini.
"Karena penyebab perceraian sebetulnya ada pada karkater masing-masing manusia," tandasnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Diterpa Rumor Perceraian dengan Barack Obama, Michelle Obama Ungkap Fakta Sebenarnya!
-
Ada Apa? Pangeran William Tiba-Tiba Sewa Pengacara Perceraian Putri Diana, Bikin Istana Gempar
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Bangkit dari Perceraian, Sherina Munaf Temukan Ketenangan di Pelukan Keluarga Saat Lebaran
-
Mulai Ikhlas Diceraikan Baim Wong, Paula Verhoeven Akui Sekarang Lebih Tenang
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD