SuaraJogja.id - Klaster Covid-19 yang berasal dari kegiatan takziah di Pedukuhan Plalangan, Kalurahan Pandowoharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman masih bertambah. Berdasarkan hasil tracing yang dilakukan Puskesmas Sleman, terdapat 4 tambahan kasus baru.
Kepala Puskesmas Sleman Elyza Sinaga mengatakan bahwa pihaknya telah mengundang sebanyak 325 warga untuk melakukan tes. Dari jumlah tersebut, yang menghadiri tes sebanyak 266 orang.
"Kemarin kami [Puskesmas Sleman] sudah mengundang 325 warga [untuk tes] yang hadir 266 orang. Kemudian dari 266 orang yang hadir itu ada 4 terkonfirmasi positif antigen," kata Elyza saat dihubungi awak media, Selasa (30/3/2021).
Elyza menyampaikan bahwa selain menyediakan rapid tes antigen, pihaknya juga melakukan rapid tes antibodi kepada warga yang datang.
"Ada yang dites dengan antigen dan antibodi. Sesuai dengan pedomannya, kalau riwayat kontak orang tersebut di bawah 7 hari maka dilakukan rapid antigen tapi kalau di atas 7 hari hanya antibodi," jelasnya.
Ditanya mengenai rincian jumlah warga yang mengikuti rapid tes antigen dan antibodi, Elyza masih belum bisa menyebutkan secara pasti. Namun dari hasil yang ada, sebanyak 45 orang dinyatakan reaktif rapid tes antibodi.
"Belum ada data, tapi hasilnya untuk yang rapid tes antibodi ada 45 orang [reaktif]. Besok akan langsung swab PCR," imbuhnya.
Kendati begitu, kata Elyza, sesuai dengan petunjuk Kemenkes, orang yang sudah dinyatakan positif antigen tetap akan dianggap sebagai positif Covid-19.
Lebih lanjut, saat ini pihaknya masih mengusahakan 4 warga positif antigen yang baru tadi untuk melakukan isolasi di rumah. Namun jika memang tidak memungkinkan maka akan langsung dibawa ke shelter.
Baca Juga: Klaster Takziah Muncul di Plalangan, Satu Warga Meninggal Dunia
"Kita sedang pendekatan kepada keluarga. Apakah memungkinkan kalau isolasi di rumah atau atau harus dibawa ke shelter. Saat ini petugas kami sedang turun ke lapangan," terangnya.
Elyza menyebutkan bahwa 325 warga yang diundang itu sudah dikoordinasikan kepada Kepala Pedukuhan Plalangan. Kendati tidak semuanya hadir, dipastikan Elyza bahwa warga yang hadir itu memang yang sudah diwajibkan datang sebelumnya.
"Satgas Covid-19 Padukuhan sudah diminta untuk melakukan wawancara singkat tentang keeratan kontak yang akan diundang itu. Yang jelas itu yang hadir yang kita minta wajib hadir. Jadi yang lain sebenarnya riwayat kontaknya tidak begitu erat," ungkapnya.
Berdasarkan hasil tersebut, berarti klaster takziah di Pedukuhan Plalangan bertambah menjadi 36 orang. Dengan dua orang dirawat di rumah sakit dan satu orang meninggal dunia.
Dari kasus itu sebagian warga ada yang menjalani isolasi dengan pengawasan ketat dari Satgas Covid-19 setempat. Ada pula yang langsung diisolasi ke Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang
Ditambahkan Elyza, dengan kasus ini, dilakukan penjagaan ketat untuk akses keluar masuk di Pedukuhan Plalangan. Petugas kepolisian hingga Satgas Covid-19 setempat terus berjaga.
Berita Terkait
-
Klaster Takziah Muncul di Plalangan, Satu Warga Meninggal Dunia
-
Camat Ngaglik Pastikan Tak Ada Lockdown Usai Ada Klaster Takziah di Blekik
-
Kasus Covid-19 Klaster Senam di Kabupaten Tegal Bertambah Jadi 46 Orang
-
Tambah 17 Orang, 67 Warga Jogokariyan Positif Covid-19
-
Duh! Ratusan Penghuni Lapas Nusakambangan Terkonfirmasi Positif Covid-19
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Jogja Darurat Sampah Jelang Nataru, Timbangan Digital Jadi Senjata Kontrol
-
7 Saksi Diperiksa, Palang Pintu Tertahan Truk, Polisi Dalami Kelalaian Kecelakaan Maut Prambanan
-
Korban Jiwa Kecelakaan Kereta di Prambanan Bertambah, Bayi Meninggal Setelah Dirawat Intensif
-
Miris! Mahasiswa Asal Papua Tinggalkan Bayi di Teras Rumah Warga Sleman, Ini Alasannya
-
Pasangan Muda Semarang Buang Bayi di Prambanan: Alasan Panik dan Tutupi Aib