SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DPD DIY menyatakan tidak menentang kebijakan pemerintah terkait dengan larang mudik pada Lebaran tahun ini. Kebijakan pemerintah yang sering berubah-ubah sudah dianggap hal yang biasa.
"Jadi gini kebijakan pemerintah ini sebetulnya kita sudah khatam dari Lebaran yang dulu sampai sekarang kan selalu berubah [aturannya]. Lagunya dan ritmenya sudah hafal. Makanya kami tidak menentang kebijakan itu," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DPD DIY Deddy Pranawa Eryana saat dihubungi awak media, Selasa (30/3/2021).
Deddy menyatakan sudah belajar dari pengalaman yang lalu, atau tepatnya pada Lebaran tahun lalu. Saat itu okupansi hotel di Yogyakarta hanya 18,8 persen.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya kini memang melarang masyarakat untuk melakukan mudik saat Lebaran mendatang. Namun meski begitu tetap meminta masyarakat untuk tetap bisa berwisata.
"Silakan jangan mudik tapi berwisata ke Jogja. Hal ini untuk mengantisipasi keterengah-engahan kita yang tahun lalu terulang lagi. Sehingga kita membuat slogan seperti itu," ujarnya.
Langkah tersebut terbukti, kata Deddy, dari reservasi yang masuk untuk Lebaran tahun ini masih stagnan di angka 20 persen. Serta hingga sekarang belum ada yang melakukan cancel atau pembatalan akibat larangan mudik itu.
"Kami berharap masyarakat lebih cerdik karena kebijakan pemerintah tidak komit, kontradiktif dengan kita PHRI. Tidak komit dengan apa yang disampaikan, perihal ekonomi kesehatan harus berjalan seiring dan berjalan," tuturnya.
Slogan yang dibuat PHRI DIY perihal tetap berwisata tadi bukan tanpa alasan. Pihaknya yakin dengan sudah terpenuhinya tiga hal utama dalam pelayanan maka menerima tamu dari luar pun bukan menjadi masalah.
Tiga hal yang dimaksud itu adalah verifikasi protokol kesehatan di hotel dan restoran yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah. Lalu ada sertifikasi CHSE yang meliputi unsur Cleanliness (Kebersihan), Health (Kebersihan), Safety (Keamanan) & Environtment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) yang dilakukan kementerian pariwisata.
Baca Juga: Sumbar Dukung Larangan Mudik 2021, Mahyeldi: Tanpa Penyekatan
Serta yang terbaru adalah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan bagi para pelaku pariwisata. Bahkan vaksinasi pun sudah dilakukan untuk yang kedua kali.
"Kalau laju kita dihambat dengan kebijakan-kebijakan seperti ini kapan kami bisa bernapas. Maka kami tidak menolak dengan kebijakan [larangan mudik] itu tetapi kita punya slogan, jangan mudik tapi berwisata ke Jogja," terangnya.
Deddy menilai dengan kehadiran masyarakat yang dikendalikan atau berfokus ke hotel dan restoran. Maka bukan tidak menampik kemungkinan bahwa protokol kesehatan bisa lebih terjaga dengan baik.
"Jadi kalau dikendalikan oleh hotel dan restoran insya allah semua akan sesuai dengan protokol kesehatan. Tentunya yang hotel yang anggota kami, yang sudah mempunyai sertifikasi, protokol kesehatan dan sebagainya," klaimnya.
Menurut Deddy semua pihak perlu bergerak dalam kondisi sekarang ini. Apalagi di bidang pariwisata yang memang masih kesulitan untuk bangkit di masa pandemi Covid-19.
Pasalnya bantuan secara riil dari pemerintah pun masih belum ada. Sedangkan industri pariwisata harus tetap berjalan dengan menghidupi karyawan, membayar operasional hotel dan lain sebagainnya.
Berita Terkait
- 
            
              Sumbar Dukung Larangan Mudik 2021, Mahyeldi: Tanpa Penyekatan
- 
            
              Larangan Mudik Bisa Untungkan Hotel, Makin Banyak Staycation
- 
            
              Kebijakan Pemerintah Ini Jadi Mimpi Buruk bagi Bisnis Perhotelan
- 
            
              Gubernur Khofifah Minta Warga Jatim Patuhi Aturan Tak Mudik Lebaran 2021
- 
            
              Pengendalian Transportasi Karena Larangan Mudik, Kemenhub Siapkan Aturan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu
- 
            
              Mengatur Cash Flow Rumah Tangga: Kenapa Token Listrik Perlu Masuk Daftar Prioritas
- 
            
              Ramai Motor Mogok Massal di Jawa Timur, Pakar Sebut Tak Terkait Campuran Etanol di Pertalite
- 
            
              Dear Presiden Prabowo, Judol Ancam Program Pro-Rakyat, Terbitkan PP PSE!
- 
            
              Bantul Rombak Pejabat Tinggi! Ini Alasan dan Janji Bupati Soal Pelayanan Publik