SuaraJogja.id - Kejadian di mana puluhan warga di Kalurahan Jatimulyo yang positif Covid-19 diklarifikasi oleh camat atau Panewu Dlingo Deni Ngajis Hartono. Hingga kini hanya 14 orang yang terkonfirmasi Covid-19 di Jatimulyo.
"Jika di Kalurahan Jatimulyo sendiri ada 14 orang yang dikonfirmasi Covid-19. Terjadi di wilayah Dusun Gayam dan Tegalawas," ujar Deni, dihubungi wartawan, Jumat (2/4/2021).
Ia melanjutkan bahwa sebanyak 14 orang tersebut sudah menjalani isolasi mandiri. Masa karantina, lanjut Deni, akan berakhir pada Sabtu/ Minggu (3-4/4/2021).
"Jika melihat dari masa isolasi, karena kasus itu sudah terjadi pada 12 hari yang lalu, pasien atau warga kami selesai isolasi mandiri tanggal 3-4 April nanti," ujar dia.
Deni menjelaskan bahwa di Kalurahan Jatimulyo hanya terdapat 14 warga positif usai menjenguk seorang tokoh masyarakat. Namun, dirinya tak menampik jika di Kalurahan lain juga terjadi kasus penyebaran Covid-19 yakni di wilayah Muntuk.
"Memang di Jatimulyo ada 14 orang positif Covid-19. Namun ada kalurahan lainnya yakni di Muntuk yang warganya juga terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 8 orang," terang Deni.
Pihaknya menjelaskan hingga kini ada dua Kalurahan di Kapanewon Dlingo yang terjadi penyebaran Covid-19 secara signifikan.
"Yang di Muntuk itu hanya warga biasa. Satu orang sakit dan setelah diperiksa ternyata positif Covid-19, bukan klaster silaturahmi. Sementara semuanya sudah isolasi mandiri," terang dia.
Ia memastikan jika warga terkonfirmasi Covid-19 yang berjumlah puluhan warga tak hanya terjadi di Kalurahan Jatimulyo. Namun terjadi juga di Kalurahan lain. Sehingga jika jumlah warga terkonfirmasi Covid-19 digabung antara Jatimulyo dan Kalurahan Muntuk, mencapai sekitar 22 orang.
Baca Juga: Angka Testing Nasional Menunjukkan Laju Penularan Covid-19 Menurun
"Saat ini masih dilakukan tracing oleh petugas. Namun kasus di Jatimulyo dan Muntuk ini berbeda, tidak berkaitan sama sekali. Harapannya tidak menambah lebih banyak pasien dan penyebaran Covid-19 dapat berhenti," kata Deni.
Terpisah Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso menjelaskan bahwa pihaknya menetapkan kawasan Jatimulyo tersebut menjadi zona merah.
Masuk sebagai zona merah, wilayah tersebut telah dilakukan pembatasan kegiatan. Masyarakat diminta tak bepergian dan segala aktivitas dibatasi secara ketat.
"Sudah kami lacak dan untuk wilayah dusun itu, karena lebih dari 10 rumah yang terpapar (Covid-19) maka sesuai zonasi PTKM Mikro berlaku zona merah," ujar pria yang akrab disapa dokter Oki ini.
Berita Terkait
-
Angka Testing Nasional Menunjukkan Laju Penularan Covid-19 Menurun
-
17 Karyawan Terpapar Covid-19, Restoran Kampung Flory Ditutup Sementara
-
Jenguk Tokoh Masyarakat Sakit, Puluhan Warga Jatimulyo Positif Covid-19
-
1 April: Tambah 6.142, Kasus Positif Covid-19 Indonesia Jadi 1.517.854
-
Pegawai Terpapar Covid-19 dari Hajatan, Kantor Kalurahan Sidoluhur Ditutup
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Meski Naik dari Hari Biasa, Orderan Rental Motor Jogja Tetap Tak Seramai Tahun Lalu
-
Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera Gembira Dapat Trauma Healing dari BRI
-
5 Pasar Tradisional Estetik di Jogja yang Cocok Dikunjungi Saat Liburan Akhir Tahun
-
Selamat Tinggal, Rafinha Resmi Tinggalkan PSIM Yogyakarta dan Gabung PSIS Semarang
-
Empati Bencana Sumatera, Pemkab Sleman Imbau Warga Rayakan Tahun Baru Tanpa Kembang Api