SuaraJogja.id - Puluhan warga yang berada di Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul dinyatakan terpapar Covid-19. Kejadian ini menyusul aktivitas warga yang sebelumnya menjenguk tokoh masyarakat yang sakit.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso menjelaskan, kasus tersebut sudah dilacak dan telah dilakukan tracing.
"Sudah kami lacak dan untuk wilayah dusun itu, karena lebih dari 10 rumah yang terpapar [Covid-19], maka sesuai zonasi PTKM Mikro berlaku zona merah," ujar pria yang akrab disapa dokter Oki ini, dihubungi SuaraJogja.id, Kamis (1/4/2021).
Oki melanjutkan, pelacakan warga yang berkontak erat juga sudah dilakukan. Hingga saat ini jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah bertambah.
"Saat ini totalnya ada 28 orang yang positif Covid-19. Warga melakukan isolasi agar penyebaran bisa dihentikan," terang dia.
Masuk sebagai zona merah, di wilayah tersebut dilakukan pembatasan kegiatan. Masyarakat diminta tak bepergian, dan segala aktivitas dibatasi secara ketat.
Terpisah, Panewu Dlingo Deni Ngajis Nugroho menerangkan, kasus itu muncul sekitar 12 hari yang lalu. Salah seorang tokoh masyarakat di Pedukuhan Gayam, Jatimulyo mengalami sakit. Selanjutnya warga menjenguk tokoh masyarakat yang sakit tersebut, tetapi tidak bersentuhan langsung. Hanya saja, keluarga tokoh itu menerima warga yang datang menjenguk.
"Saat tokoh masyarakat tersebut dijenguk, belum diketahui jika positif Covid-19," ujar Deni, dihubungi melalui sambungan telepon.
Ia menjelaskan, saat tokoh masyarakat itu memeriksakan diri ke salah satu RS di Bantul terkait sakit asam lambungnya, hasil swab PCR menunjukkan positif Covid-19.
Baca Juga: 1 April: Tambah 6.142, Kasus Positif Covid-19 Indonesia Jadi 1.517.854
"Namun saat diperiksakan di rumah sakit, justru diketahui positif Covid-19, sehingga menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Bantul, yang pada akhirnya tokoh masyarakat tersebut dinyatakan meninggal dunia," ujar dia.
Mengetahui tokoh masyarakat tersebut positif Covid-19, Satgas Covid-19 melakukan kontak tracing pada keluarga, yang hasilnya juga positif Covid-19. Kontak tracing juga dilakukan kepada warga yang sempat kontak erat dengan keluarga almarhum yang hasilnya juga dinyatakan positif.
"Hasil sebelumnya ada 13 warga dan anggota keluarga tokoh masyarakat ini positif Covid-19," ujarnya.
Saat ini jumlah warga yang terkonfirmasi Covid-19 sudah bertambah menjadi 28 warga. Ada sejumlah warga yang mengalami gejala dan sempat di rawat di rumah sakit rujukan Covid-19 di Bantul. Selain itu, terdapat warga yang juga di rawat di Shelter Covid-19 milik Pemkab Bantul. Kendati begitu, sebagian besar menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing karena tidak ada gejala.
"Untuk kebutuhan makan bagi warga yang isolasi mandiri dibantu oleh tetangga dan pemerintah desa setempat," ucap Deni.
Berita Terkait
-
1 April: Tambah 6.142, Kasus Positif Covid-19 Indonesia Jadi 1.517.854
-
Pegawai Terpapar Covid-19 dari Hajatan, Kantor Kalurahan Sidoluhur Ditutup
-
Mengapa Bisa Positif Covid-19 Usai Suntik Vaksin? Ini Sebabnya
-
Kasus Covid-19 di Singkawang Meningkat, Satgas Segera Lakukan Tracing
-
Pegawai Positif Covid-19, Dua Puskesmas di Kulon Progo Ditutup Sementara
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
24 Jam di Malioboro Tanpa Kendaraan: Wali Kota Pantau Langsung, Evaluasi Ketat Menuju Pedestrian Permanen
-
Target Ambisius Bantul, Kemiskinan Bakal Hilang di 2026, Ini Strateginya
-
Setelah Musala Al-Khoziny Ambruk: Saatnya Evaluasi Total Bangunan Sekolah & Ponpes, Ini Kata Ahli UGM
-
Kabar Baik Petani Sleman: Penutupan Selokan Cuma 5 Tahun Sekali! Ini Kata Bupati
-
DIY Kena Pangkas Anggaran Rp170 Miliar! Begini Strategi Pemda Selamatkan APBD