SuaraJogja.id - W (75), warga Pedukuhan Slametan, Kalurahan Kelor, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, ditemukan tewas gantung diri di pohon randu tak jauh dari rumahnya. Korban ditemukan gantung diri pada Minggu (4/4/2021) sekitar pukul 09.00 WIB oleh tetangganya.
Kapolsek Karangmojo AKP Sunaryo menuturkan, Minggu pagi sebagian besar warga Slametan mengadakan kerja bakti. Usai kerja bakti, Linda (30) bermaksud mendatangi rumah tetangganya, Prabowo Jenis (30), karena akan ada pertemuan warga.
Namun saat melewati pekarangan korban, tiba-tiba Linda melihat Mbah W sudah tergantung di pohon Randu. Kaki korban sedikit tertekuk menyentuh tanah karena tali yang digunakan gantung diri cukup pendek.
"Linda lantas mengajak Jeni untuk menghampirinya," paparnya, Minggu.
Baca Juga: Rasa Sakit Emosional atau Trauma Dapat Membuat Orang Melukai Diri Sendiri
Setelah melihat korban gantung diri, kemudian keduanya memberitahukan peristiwa tersebut kepada warga sekitar. Sesaat kemudian warga sekitar menyemut di lokasi kejadian.
Sebagian warga ada yang melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Karangmojo. Sejurus kemudian petugas kepolisian bersama para pegawai Puskesmas mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan.
"Lelaki tersebut kami turunkan dari pohon dan memeriksanya," ungkap Sunaryo.
Dari hasil pemeriksaan dan olah TKP, dinyatakan bahwa korban meninggal karena mengakhiri hidupnya. Saat ditemukan, kaki korban menyentuh tanah dengan poaisi kaki sedikit tertekuk.
Korban masih memakai baju koko krem serta kopiah hitam dan celana training hitam. Kondisi mata agak terbuka, hidung tidak terdapat lendir/darah, lidah dalam keadaan tergigit, telinga tidak mengeluarkan darah, dan tidak terdapat retak di tengkorak.
Baca Juga: Biar Takut dan Kapok, Netizen Usul Jasad Teroris Dilumuri Minyak Babi
"Leher terdapat 1 luka jeratan, bentuk luka sesuai tali yang di pakai gantung diri. Badan tidak ada tanda-tanda luka dan kemaluan mengeluarkan sperma. Anus tidak keluar kotoran, tapi keluar darah sedikit. Korban meninggal murni karena gantung diri," tandasnya.
Jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk segera dimakamkan. Korban diduga putus asa karena sakit yang tidak kunjung sembuh. Hal tersebut dibuktikan dengan masih adanya obat untuk menyembuhkan penyakitnya.
Tak ada yang menyangka jika Mbah W nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Selama ini Mbah W dikenal rajin beribadah ke masjid. Meski sudah sakit cukup lama, tetapi Mbah W hidup seorang diri. Anaknya mengadu nasib di Kota Yogyakarta.
Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Justin Hubner Cetak Gol Bunuh Diri Bikin Wolves Malu dan Kacau Balau
-
Penampakan Kim Jong Un Awasi Langsung Uji Coba Drone Bunuh Diri Baru Berbasis AI
-
Misteri Kasus Akseyna yang Trending: Profil, Kronologi Kematian, dan Update
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD