SuaraJogja.id - Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan suku dan budayanya. Di pulau Jawa sendiri ada berbagai suku yang berbeda, di antaranya adalah Jawa dan Sunda. Setiap suku memiliki aturan dan tata caranya tersendiri. Baik Sunda maupun Jawa bisa jadi memiliki kemiripan maupun perbedaan.
Akun Instagram @merapi_uncover membagikan video berisi berbagai larangan masyarakat adat Jawa beserta dengan alasannya. Larangan tersebut menjadi acuan atau aturan dalam hidup sebelum melakukan sesuatu, mulai dari cara makan hingga memilih pasangan.
Aturan yang pertama yakni larangan untuk melakukan hajatan atau pesta perayaan di bulan Suro. Sebab, pada waktu tersebut diyakini sebagai bulan yang mendatangkan kesialan, sehingga jika menggelar sebuah hajatan, seperti pernikahan, dikhawatirkan akan menimbulkan malapetaka.
Selanjutnya, anak perjaka atau laki-laki yang belum menikah tidak boleh menyantap makanan dengan menyangga piring. Memegang piring dengan satu telapak tangan menjunjung tinggi diyakini dapat membuat orang yang melakukannya kesulitan mendapatkan jodoh.
Baca Juga: Larangan Mudik, Wali Kota Malang Fokus Pemantauan RT/RW
Ketiga adalah larangan untuk tidur di bawah gunungan rumah atau wuwung secara langsung. Jika dilanggar, disebutkan bahwa orang yang tidur di bawah wuwung akan mengigau. Tidur juga tidak boleh dilakukan sore hari menjelang azan Magrib karena dikhawatirkan akan membuat seseorang bermimpi buruk.
Selama berada di dalam rumah juga dilarang untuk bersiul, atau membuat bunyi-bunyian dari mulut dengan meniup angin. Kegiatan tersebut dipercaya dapat mengundang setan. Masyarakat adat Jawa juga melarang duduk di atas bantal karena dapat menyebabkan tumbuh bisul atau disebut sebagai wudunen.
Aturan lainnya adalah dilarang memukul seseorang dengan menggunakan lidi. Hal itu dipercaya akan membuat seseorang berkurang usianya. Selain beberapa aturan yang disebutkan tersebut, masih banyak aturan lainnya yang diyakini oleh masyarakat adat Jawa.
"Silahkan ditambahi lur," tulis akun @merapi_uncover dalam keterangannya.
Sejak diunggah pada Senin (5/4/2021), berbagai aturan yang diterapkan dan dijalankan masyarakat adat Jawa tersebut sudah disaksikan lebih dari 20 ribu kali. Ada ratusan komentar yang ikut ditinggalkan warganet. Beberapa ikut berbagi mengenai aturan lainnya yang dilarang menurut adat Jawa.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Sudah Tiba di Mojokerto, Segera Disuntikkan ke Warga
"Aku percaya yen turu pas magrib mesti mimpi setan iku valid no debat haha (aku percaya kalau tidur saat maghrib pasti mimpi setan itu valid tidak bida didebat-red)," tulis akun @kalengrombe****.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Siswi Ini Ngaku ke Dedi Mulyadi Masuk ke Barak Militer Karena Kebanyakan Main TikTok
-
Emilia dan Biantara Terbang Bebas, Menhut Lepas Liarkan Elang Jawa di Bandung
-
Kamasutra Jawa: Kisah Gowok, Cinta Terlarang, dan Budaya yang Menggetarkan
-
Weton Sabtu Pahing dalam Primbon Jawa: Ramalan Jodoh dan Pasangan yang Cocok
-
8 Larangan Keras di Candi Borobudur Saat Festival Lampion Waisak, Jangan Sampai Kena Denda!
Terpopuler
- 1 Detik Setelah Pascal Struijk Naturalisasi, Harga Pasar Timnas Indonesia Termahal ke-4 di Asia
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan Mei 2025: Mesin Tak Merepotkan, Irit Bensin, Pajak Murah
- Petinggi Venezia Ucapkan Terima Kasih ke Inter Milan, Resmi Lepas Jay Idzes?
- Selamat Tinggal Persib, Nick Kuipers Hengkang ke Eropa Musim Depan?
- Rekomendasi 7 HP 5G Murah dengan Spek Ciamik, Harga Mulai Rp1 Jutaan
Pilihan
-
Bus Persik Diserang Oknum Suporter, Arema FC: Itu di Luar Kendali Kami
-
Dari Kanjuruhan Kita Tidak Belajar: Doa Pemain Persik Dibalas Aksi Barbar
-
Tak Kapok Tragedi Kanjuruhan, Oknum Aremania Berulah Lempari Bus Persik Kediri
-
Data dan Fakta El Clasico Jilid 4 Musim Ini: Barcelona Kalahkan Real Madrid?
-
Butuh Dana Cepat? Kenali Pinjol Aman dan Hindari Risiko Bunga Tinggi
Terkini
-
Pelajar Asal Magelang Tewas Dibacok di Bantul, Luka Parah Tembus Paru-Paru
-
Juli 2025 Sekolah Rakyat Tamansiswa Harus Jalan: Mungkinkah? Wamen Turun Tangan, Pemkot Siapkan Ini
-
Wisuda SMA/SMP Jadi Polemik? DIY Ganti dengan Acara Perpisahan yang Lebih Bermakna
-
Wamen PU: Tamansiswa Butuh Renovasi Besar Sebelum Jadi Sekolah Rakyat
-
Sekolah Rakyat: Solusi Pendidikan untuk Kaum Miskin Ekstrem? Wamen Tinjau Langsung Tamansiswa