SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta akan segera menjalin pembicaraan intensif dengan pihak Tamansiswa terkait rencana pemanfaatan SMA Taman Madya IP Tamansiswa sebagai lokasi Sekolah Rakyat (SR).
Langkah ini menyusul peninjauan lapangan yang dilakukan oleh Wakil Menteri Sosial (Wamen) Agus Jabo Priyono dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti pada Sabtu (10/5/2025).
Salah satu yang akan dibahas yakni pemindahan siswa di delapan kelas aktif yang saat ini masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menuturkan bahwa perlu ada kejelasan lokasi pengganti untuk para siswa itu sebelum bangunan dimanfaatkan sepenuhnya untuk Sekolah Rakyat.
"Kita tadi sudah keliling ke semua kelas, kita datangin yang di Taman Madya. Memang ada beberapa hal yang perlu dilakukan rehab dan ini membutuhkan waktu. Perlu yang harus menjelaskan adalah kesepakatan dulu dengan Kota dan Tamansiswa karena ini kan perlu peralihan tempat," kata Wawan.
Disampaikan Wawan, saat ini SMA Taman Madya masih aktif dengan siswa kelas 1 dan 2. Sedangkan siswa kelas 3 baru saja lulus.
Kendati demikian pemindahan kelas-kelas aktif itu harus dipikirkan matang.
Sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran siswa yang ada.
"Ada tadi 18, 42 kan sudah lulus, 18 ya jadi ada beberapa siswa yang perlu tetap di kelas 1 dan kelas 2 sekarang naik kelas, itu yang harus kita perhatikan," tambahnya.
Baca Juga: Wamen PU: Tamansiswa Butuh Renovasi Besar Sebelum Jadi Sekolah Rakyat
Secara prinsip, Wawan menyampaikan bahwa Pemkot Jogja menyambut baik inisiatif pemerintah pusat menjadikan Tamansiswa sebagai percontohan Sekolah Rakyat.
Rencana pemerintah pusat sebenarnya menginginkan model Sekolah Rakyat yang terintegrasi dari jenjang SD, SMP, hingga SMA dalam satu kawasan seluas sekitar 6 hektare.
Namun, hal itu sulit tercapai mengingat Kota Yogyakarta tak memiliki lahan seluas itu.
Sehingga Tamansiswa dipilih menjadi lokasi untuk program nasional itu. Kendati demikian, sarana dan prasarana pun masih perlu untuk diperbaiki.
Ia berharap pembicaraan teknis dengan pihak Tamansiswa bisa segera dilakukan dalam waktu dekat.
Sehingga proses renovasi dan peralihan fungsi bisa disepakati sebelum target operasional Sekolah Rakyat pada Juli 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- Danantara Tunjuk Ketua Ormas jadi Komisaris PT KAI
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Benarkah Bupati Pati Sudewo Mundur? Ini Fakta Surat Pengunduran Diri Viral dari Demonstran!
Pilihan
-
Dari Tarkam ke Timnas Indonesia U-17: Dimas Adi Anak Guru yang Cetak Gol Ciamik ke Gawang Uzbek
-
Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan RAM Besar dan Chipset Dewa Agustus 2025
-
Wonogiri Heboh Kasus Pembunuhan Lagi, Kini Wanita Paruh Baya Diduga Dihabisi Anak Kandung
-
Prediksi Manchester United vs Arsenal: Duel Dua Mesin Gol, Sesko atau Gyokeres yang Lebih Tajam?
-
Fix! Gaji PNS Dipastikan Tak Naik di 2026
Terkini
-
Bantul Lawan Arus, Daerah Lain Naikkan PBB, Bantul Justru Beri 'Hadiah' Ini di 2026
-
Simulasi Kredit Motor Agustus 2025: Beat Cicilan Rp700 Ribuan, Mana Paling Murah?
-
Sidak Asrama Sekolah Rakyat Bantul: Puntung Rokok Ditemukan, Jam Kunjung Jadi Sorotan
-
Bikin Event Pakai Musik? Hotel dan EO Wajib Tahu Aturan Ini Kalau Tak Mau Terancam Sanksi
-
Dinkes Bantul Jemput Bola, Siswa SD & SMP Dapat Layanan Kesehatan Gratis di Sekolah