SuaraJogja.id - PPKM Mikro di Kabupaten Sleman kembali diperpanjang, dengan diterbitkannya secara resmi Instruksi Bupati No.8/2021 tentang hal tersebut.
Secara umum, tak ada perubahan di beberapa poin yang berlaku. Masih sama dengan Instruksi sebelumnya. Namun, nampak ada perubahan kebijakan dalam penetapan zona epidemiologi COVID-19 di Sleman.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan, pada perpanjangan PPKM Mikro saat ini, sebuah RT masuk zona merah ketika memiliki 6-10 rumah yang positif COVID-19.
Zona oranye, dinyatakan ketika di RT ada 3-5 rumah memiliki kasus positif COVID-19.
"Sebuah RT dinyatakan masuk zona kuning ketika ada 1-2 rumah memiliki kasus positif COVID-19," tuturnya, dalam surat yang ditandatangani pada 5 April 2021 itu.
Kriteria zona hijau masih sama seperti PPKM Mikro sebelumnya, yakni 0 rumah kasus positif COVID-19 di RT bersangkutan, sejak sepekan terakhir.
Untuk diketahui, sebelumnya RT dinyatakan zona merah ketika memiliki kriteria memiliki lebih dari 10 kasus positif COVID-19.
Zona oranye ditetapkan ketika ada 6-10 rumah positif COVID-19. RT dinyatakan zona kuning ketika di sana ada 1-5 rumah memiliki positif COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Joko Hastaryo mengungkapkan, ketika di suatu RT dinyatakan sebagai zona merah, maka tempat ibadah yang ada tidak boleh dibuka.
Baca Juga: Tak Sabar Hadapi Persebaya, Bek PSS Sleman Janjikan Hal Ini
"Berarti kalau di satu RT, ada dua rumah dengan kasus positif maka tempat ibadah di lingkungan tersebut, tidak boleh dibuka," kata Joko, ditemui pada Selasa (6/4/2021).
Joko menambahkan, saat ini Pemkab Sleman sedang mengkaji pembaruan peta zonasi epidemiologi COVID-19.
"Penerbitan zonasi terbaru akan kami sampaikan sebelum puasa, sekitar tanggal 12 April 2021," ungkapnya.
Kasubag TU Kantor Kemenag Sleman Tulus Dumadi mengatakan, kebijakan untuk setiap masjid dan musala mengantongi rekomendasi dari Gugus Tugas COVID-19 masih tetap berlaku.
Bahkan, saat ini sudah banyak masjid dan musala, yang memiliki rekomendasi untuk menyelenggarakan kegiatan secara bersama-sama. Ditambah lagi, Kemenag telah memberikan bantuan ratusan thermo gun dan alat penyemprot disinfektan ke masjid-masjid dan musala.
Kendati demikian, Kemenag Sleman tak bisa memungkiri wewenang Gugus Tugas terkait zonasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Terungkap, Alasan Gelandangan dan Pengemis "Betah" di Jogja, Bikin Geleng Kepala
-
Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
-
Satu Kampung Satu Bidan, Strategi Pemkot Yogyakarta Kawal Kesehatan Warga dari Lahir hingga Lansia
-
Malioboro Jadi Panggung Rakyat: Car Free Day 24 Jam Bakal Warnai Ulang Tahun ke-269 Kota Jogja
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah