SuaraJogja.id - Meski masih dirundung pandemi sejak satu tahun yang lalu, namun berbagai kebijakan di Indonesia mulai dilonggarkan. Salah satunya kebijakan yang menyangkut ranah pariwisata. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mulai mempromosikan agar turis tidak takut berkunjung ke Indonesia.
Menparekraf, Sandiaga Salahudin Uno sendiri sudah menegaskan mengenai status Indonesia yang aman dikunjungi oleh para wisatawan. Sejak ditunjuk Presiden Jokowi untuk menggantikan Wishnutama, Sandi langsung bergerak cepat mengunjungi berbagai wilayah yang identik dengan wisatanya.
Di sisi lain, pemerintah juga mengeluarkan larangan mudik lebaran untuk masyarakat yang berlaku sejak 6 Mei hingga 11 Mei 2021 mendatang. Menanggapi hal tersebut, relawan kesehatan Tirta Mandira Hudi menilai bahwa aturan yang dikeluarkan pemerintah menjadi tidak sinkron.
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @tirta_hudhi, ayah satu orang anak ini mengkritisi aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Menurutnya, jika pariwisata diijinkan maka jangan sampai mudik hari raya dilarang. Ia mengaku iba dengan masyarakat yang ada di bawah.
Menurutnya, aturan tersebut justru membuat masyarakat di bawah merasakan kebingungan. Seolah-olah pariwisata diijinkan namun mudik justru dilarang. Alasan lainnya, adalah karena edukasi yang akan diberikan menjadi rumit jika kebijakan yang dikeluarkan tidak singkron.
"Jadi mudik jangan dilarang pak. Kasian di bawah pada mumet . Seakan-akan wisata boleh, mudik engga boleh. Repot edukasinya nanti kalo kebijakan ga sinkron," tulis dr Tirta dalam cuitannya.
Sejak diunggah Selasa (6/4/2021), cuitan dr Tirta mengenai aturan pemerintah yang tidak singkron antara mudik dan wisata tersebut sudah disukai lebih dari 300 pengguna Twitter. Ada seratus lebih warganet yang membagikan ulang cuitan tersebut, tidak sedikit juga yang memberikan tanggapan di kolom komentar.
"Lagi dok kalo para ASN pejabat terus aparat kan kejamin tuh ama negara soal THR lah apalah nah emang rakyat kecil bisa dijamin negara? Dalam bentuk bansos pun ga merata Tolong dok melalui dokter nih yang speek up untuk rakyat kecil semoga aturan mudik dilonggarkan," tulis akun @segotron***.
"Bener dok, 3 tahun kagak mudik ke kampung orang tua di Jogja padahal cuma itu momen yang ditunggu dalam setahun," komentar akun @sinopa****.
Baca Juga: Kasihan ke Atta, dr Tirta Kecewa Kemensetneg Unggah Foto Nikah Atta-Aurel
"Sebagai warga yang baik saya se bakalan ikutin aturan pemerintah dok, ga mudik ke PWT cuma mau liburan aja ke Baturaden," tanggapan akun @Issan***.
Sementara akun @SilumanKadal*** mengatakan, "Mudik dilarang hanya untuk rakyat jelata, orang berduit bebas lancar tanpa ada hambatan. Nasibku sebagai pedagang kecil."
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa