SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus keluar sempat juga teramati awan panas guguran.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan pada periode pengamatan selama 24 jam atau tepatnya Kamis (8/4/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, teramati dua kali luncuran awan panas guguran. Awan panas guguran itu masih teramati menuju ke arah barat daya.
"Teramati 2 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter mengarah ke barat daya," ucap Hanik dalam dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/4/2021).
Awan panas guguran yang terjadi Kamis (8/4/2021) pertama muncul pada pukul 17.07 WIB. Saat itu tercatat tercatat di seismogram dengan amplitudo 16 mm dan durasi 107 detik.
"Estimasi jarak luncur maksimal mencapai 1.800 meter ke arah barat daya. Sedangkan angin bertiup ke arah timur,"
Lalu tidak berselang lama disusul awan panas guguran kedua pada pukul 17.26 WIB. Kali itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 20 mm dan durasi 111 detik.
Untuk estimasi jarak luncur maksimal lebih pendek dari sebelumnya yakni sejauh 1.300 meter ke arah barat daya. Dengan angin yang masih tetap bertiup ke timur.
Selain awan panas guguran, pada periode yang sama teramati juga luncuran lava dari puncak Merapi. Sempat teramati belasan kali guguran lava yang mengarah ke barat daya.
"Teramati 15 kali guguran lava malam tampak pijar dengan jarak luncur maksimal 900 meter ke arah barat daya," ucapnya.
Baca Juga: Jumat Sore, Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,8 Km
Tercatat juga sejumlah kegempaan yang terjadi di Gunung Merapi dalam periode pengamatan 24 jam tersebut. Terdapat kegempaan guguran yang tercatat berjumlah 125 kali, hybrid atau fase banyak sejumlah 3 kali dan hembus sebanyak 1 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Berita Terkait
-
Jumat Sore, Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,8 Km
-
2 Kali Awan Panas dan 21 Lava Dikeluarkan Gunung Merapi dalam 24 Jam
-
Merapi 5 Kali Luncurkan Lava Pijar ke Barat Daya, Jarak Maksimum 900 Meter
-
Rabu Dini Hari Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 1,2 Km
-
Pertumbuhan Kubah Lava Gunung Merapi Capai 1 Juta Meter Kubik
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
DANA Kaget Banjir Rejeki: Tips & Trik Jitu Klaim Saldo Gratis Hingga Jutaan Rupiah di Sini
-
Waspadai Kendal Tornado FC, PSS Sleman Janjikan Tampil Trengginas di Kandang
-
Efisiensi Anggaran "Memangkas" Kebudayaan? Komikus Yogyakarta Angkat Bicara Lewat Karya
-
Inja Ngaku Tak Percaya Cetak Dua Gol: Janji Beri yang Terbaik untuk PSS Sleman Lawan Kendal Tornado
-
Rahasia di Balik Cacing Tanah: Inovasi IoT Mahasiswa UGM Bisa Ubah Sampah Jadi Pupuk Premium