SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski awan panas guguran belum lagi teramtai namun lava masih terus keluar.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, pada periode pengamatan selama 24 jam atau tepatnya Senin (5/4/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, teramati sejumlah guguran lava. Guguran tersebut masih mengarah ke barat daya.
"Teramati 18 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya," kata Hanik dalam dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/4/2021).
Tercatat juga sejumlah kegempaan yang terjadi di Gunung Merapi dalam periode pengamatan 24 jam tersebut.
Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar 11 Kali ke Arah Barat Daya
Di antaranya kegempaan guguran yang tercatat berjumlah 153 kali, lalu ada hembusan 1 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 4 kali.
Sementara itu untuk pengamatan periode terbaru selama enam jam atau tepatnya pada Selasa (6/4/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, visual Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Pada periode itu guguran lava juga sudah terjadi sebanyak 3 kali. Jarak luncur maksimal guguran lava tersebut sejauh 700 meter ke arah barat daya.
"Untuk kegempaan tercatat kegempaan guguran sejumlah 46 kali dan hembusan 2 kali," imbuhnya.
Hanik menerangkan terkait analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor barat daya tanggal 1 April terhadap tanggal 25 Maret 2021. Menunjukkan adanya perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan pertumbuhan kubah.
Baca Juga: Mirip Huruf AD, Penampakan Kubah Lava Gunung Merapi Curi Perhatian Netizen
"Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.060.000 m3 dengan laju pertumbuhan 13.400 m3/hari," tuturnya.
Sedangkan berdasarkan analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 1 April terhadap tanggal 25 Maret 2021. Volume kubah lava tersebut belum bisa kembali teramati karena terkendala teknis.
Namun dari pengamatan yang dilakukan menunjukkan ketinggian kubah tengah yaitu sebesar 70 meter.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar 11 Kali ke Arah Barat Daya
-
Mirip Huruf AD, Penampakan Kubah Lava Gunung Merapi Curi Perhatian Netizen
-
Siang Ini Merapi 2 Kali Muntahkan Awan Panas, Jarak Maksimum 1,2 Kilometer
-
Sabtu Dini Hari Merapi Kembali Keluarkan Wedus Gembel Sejauh 1,3 Kilometer
-
Jumat Subuh Gunung Merapi Sudah 3 Kali Lepaskan Awan Panas dan 16 Kali Lava
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh