SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus keluar sempat juga teramati awan panas guguran.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan pada periode pengamatan selama 24 jam atau tepatnya Kamis (8/4/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, teramati dua kali luncuran awan panas guguran. Awan panas guguran itu masih teramati menuju ke arah barat daya.
"Teramati 2 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.500 m ke arah barat daya," ucap Hanik dalam dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/4/2021).
Awan panas guguran yang terjadi Kamis (8/4/2021) pertama muncul pada pukul 10.31 WIB. Saat itu tercatat tercatat di seismogram dengan amplitudo 36 mm dan durasi 106 detik.
Baca Juga: Merapi 5 Kali Luncurkan Lava Pijar ke Barat Daya, Jarak Maksimum 900 Meter
Jarak luncur awan panas guguran saat itu kurang lebih diperkirakan mencapai maksimal 1.000 meter atau 1 kilometer menuju ke arah barat daya.
Lalu tidak berselang lana disusul awan panas guguran kedua pada pukul 10.38 WIB. Kali itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 114 detik.
"Jarak luncur [awan panas guguran kedua] lebih kurang maksimum mencapai 1.500 meter atau 1,5 kilometer ke arah barat daya," ucapnya.
Selain awan panas guguran, pada periode yang sama teramati juga luncuran lava dari puncak Merapi. Sempat teramati puluhan kali guguran lava yang mengarah ke barat daya.
"Teramati 21 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya," ucapnya.
Baca Juga: Rabu Dini Hari Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 1,2 Km
Tercatat juga sejumlah kegempaan yang terjadi di Gunung Merapi dalam periode pengamatan 24 jam tersebut. Terdapat kegempaan guguran yang tercatat berjumlah 127 kali, hybrid atau fase banyak sejumlah 7 kali dan tektonik jauh sebanyak 1 kali.
Sementara itu untuk pengamatan periode terbaru selama enam jam atau tepatnya pada Jumat (9/4/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, visual Gunung Merapi terlihat jelas. Namun tidak teramati adanya luncuran lava maupun awan panas guguran dalam periode tersebut.
"Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 20-50 meter di atas puncak kawah," tuturnya.
Hanya tercatat sejumlah kegempaan saja pada periode pengamatan 6 jam itu. Di antaranya kegempaan guguran sejumlah 28 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 2 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Merapi 5 Kali Luncurkan Lava Pijar ke Barat Daya, Jarak Maksimum 900 Meter
-
Rabu Dini Hari Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 1,2 Km
-
Pertumbuhan Kubah Lava Gunung Merapi Capai 1 Juta Meter Kubik
-
Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar 11 Kali ke Arah Barat Daya
-
Mirip Huruf AD, Penampakan Kubah Lava Gunung Merapi Curi Perhatian Netizen
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?