SuaraJogja.id - Sholat sunnah tarawih pertama kali yang digelar di Masjid Agung Bantul hanya dihadiri sedikit jamaah. Meskipun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul memperbolehkan wilayah zona hijau dan kuning menggelar sholat tarawih berjamaah, Masjid milik pemerintah ini masih nampak sepi.
Takmir Masjid Agung Manunggal Bantul, Saebani menjelaskan bahwa di hari pertama sholat tarawih pada Ramadan 1442 H, pihaknya masih melengkapi protokol kesehatan bagi jamaah yang datang.
"Sudah kami persiapkan, tapi di hari pertama ini belum sepenuhnya jalan, karena masih ada hal yang kurang, tadi belum ada thermogun," kata Saebani dihubungi wartawan, Senin (12/4/2021).
Ia mengatakan jika ibadah sholat tarawih ini diprediksi hanya dihadiri sekitar 500 orang baik perempuan dan laki-laki dimana tiap shofnya sekitar 100 orang.
Baca Juga: Respon Adanya Larangan Mudik, Halim Akan Buat Sekat di Pintu Masuk Bantul
"Awalnya memang diprediksi hanya 4 shof untuk yang shof pria. Tapi tadi sekitar lima shof yang dihitung. Jika shof perempuan tidak sepenuhnya berbaris memanjang. Karena memang kami batasi jamaah yang datang," ujar dia.
Saebani menjelaskan bahwa masjid yang berdiri sejak 1987 itu dapat menampung sekitar 2.000 jamaah ketika tak ada pembatasan.
"Jika pemerintah meminta hanya diisi 50 persen jumlah total jamaah yang bisa ditampung. Masjid Agung ini cukup aman, karena jamaah yang datang saat melaksanakan tarawih tidak sampai 1.000," ujar dia.
Pantauan Suarajogja, sejak pukul 19.00 wib, Masjid Agung Manunggal mulai didatangi banyak jamaah. Setiap orang yang datang mengenakan masker dan menyesuaikan dengan jarak yang telah disiapkan takmir.
Jamaah mengawali dengan sholat isya terlebih dahulu. Selanjutnya, ada kultum yang untuk pertama kali ini berisi tentang aturan dan pemahaman jamaah terhadap pentingnya protokol kesehatan ketika ikut sholat tarawih di masjid setempat.
Baca Juga: Jelang Puasa Ramadan, Satpol PP Bantul Musnahkan Ribuan Miras
Setelah itu sholat tarawih dimulai sebanyak 11 rakaat sekitar pukul 19.30 wib.
Salah seorang jamaah, Rudi Aksara (25) menyambut baik dengan dibolehkannya tarawih di Masjid Agung Manunggal.
"Tahun lalu kan tidak boleh ada tarawih di sini. Jadi harus di rumah masing-masing. Nah dengan diizinkannya sholat tarawih, saya lebih senang karena rasanya berbeda ketika sholat (tarawih) di rumah dengan di masjid, rasanya lebih khusyuk jika beribadah di masjid," ujar dia.
Warga asli kalurahan/kapanewon Bantul ini tak khawatir dengan penyebaran covid-19 yang bisa saja terjadi di masjid ini. Kendati demikian, dirinya yakin dengan menaati protokol kesehatan, besar kemungkinan warga atau jamaah terhindar dari virus tersebut.
"Saya pikir dengan mengenakan masker dan memakai handsanitizer yang disiapkan takmir masjid bisa lebih aman. Selain itu sudah diatur jarak yang cukup jauh. Saat ini hanya warga yang mau atau tidak datang ke masjid," ujar Rudi.
Berita Terkait
-
Kapan Batas Akhir Puasa Syawal 2025? Jangan Sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya
-
Bolehkah Puasa Syawal Dulu Baru Qadha Ramadhan? Ini Ketentuannya
-
Transaksi Paylater Kredivo Naik 10% saat Ramadhan 2025, Didominasi Usia 30 Tahun ke Atas
-
Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal dan Ketentuan Tata Caranya
-
Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan? Jangan Sampai Salah, Ini Hukumnya!
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan