SuaraJogja.id - Pegiat kesejahteraan satwa dan lingkungan yang juga merupakan aktris berkebangsaan Indonesia, Davina Veronica mengkritik salah satu konten yang diunggah oleh Lucinta Luna. Dalam tayangan tersebut, terlihat wanita yang kerap dipanggil Ratu Salome tersebut tengah berenang bersama rekan-rekannya.
Hal yang menjadi sorotan adalah bagaimana cara Lucinta dan rekan-rekannya bermain dengan lumba-lumba. Mereka memegang sirip lumba-lumba dan berenang di atasnya. Hal tersebut menjadi sorotan beberapa pegiat kesejahteraan satwa dan lingkungan salah satunga Davina yang menilai hal tersebut tak berpendidikan.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @davinaveronica, pemain film Punk In Love ini menunjukkan bagian dari vlog milik Lucinta yang tengah berenang bersama para lumba-lumba. Menanggapi hal tersebut, Davina menilai jika itu sebagai hal yang bo***, tidak berpendidikan, kejam dan tak berperasaan.
" Sedih banget melihat ini. Dolfin ini seperti budak manusia. Seekor budak untuk hiburan manusia," tulis Davina dalam unggahannya.
Davina menceritakan jika lumba-lumba adalah hewan tercerdas yang ada di dunia. Mereka adalah mahluk yang cerdas, kompleks, dan lembut, serta bagian dari kehidupan sosial. Ia menilai jika lumba-lumba tersebut pasti dipisahkan dari orangtuanya.
Menurut Davina, lumba-lumba tersebut pasti merindukan keluarganya dan terlebih lagi sangat merindukan lautan. Lumba-lumba sendiri mampu berenang hingga 40 km per jam. Mereka menghabiskan energi paling sedikit saat berenang dengan kecepatan sekitar 8 km / jam.
"Jadi fakta bahwa mereka di penangkaran seperti mereka berenang di bak mandi. Setiap hari, untuk hiburan Anda," imbuh Davina.
Aktris berusia 42 tahun tersebut menyarankan agar berfikir terlebih dahulu sebelum membayar untuk sesuatu seperti itu. Tiga hal yang bisa membunuh lumba-lumba di antaranya adalah polusi dari manusia, jaring ikan milik nelayan dan penangkaran yang juga dibuat manusia.
Tonton videonya DI SINI
Baca Juga: Rilis Lagu Religi Berjudul Syukur, Lucinta Luna Berhijab
Ia menegaskan bahwa yang dilakukan Lucinta adalah kekerasan terhadap alam. Lucinta dinilai mungkin kurang memperhatikan hal tersebut, sehingga Davina memutuskan agar lebih baik diberikan edukasi. Ia berterimakasih atas unggahan warganet lainnya, sehingga mengetahui apa yang dilakukan oleh Lucinta.
Diharapkan lain kali, Lucinta bisa lebih bijak dalam mengunggah konten. Selanjutnya Davina mengajak masyarakat untuk menghimbau & saling menyebar edukasi tentang larangan lumba-lumba sebagai obyek hiburan. Saran-sarana hiburan serupa juga harus ditutup.
"Ini jelas dan murni hanya untuk uang dan bisnis. Percayalah kepadaku. Tidak ada unsur edukasi dan kesejatheraaan satwa sama sekali," tutup Davina.
Selain kepada Lucinta, Davina juga langsung menyebut akun Instagram penangkaran yang menyediakan wahana tersebut untuk segera menutup dan menghentikan sarana hiburan serupa. Sejak diunggah Rabu (14/4/2021), unggahan Davina sudah disukai lebih dari 52 ribu dan ada 700 lebih komentar ditinggalkan warganet.
Berita Terkait
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Makin Besar, Arab Saudi Punya Dua Celah
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
Pilihan
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
Terkini
-
Stop Scrolling! Ini Cara Ampuh Atasi Kesepian, Dijamin Lebih Efektif dari Media Sosial
-
Australia Lebih Pilih Bali, Jogja Gigit Jari? Pemda DIY Siapkan Strategi Tarik Minat Wisatawan
-
Animasi 'Merah Putih: One For All' Kaku? Ini Catatan Pedas Dosen ISI untuk Kreator Film Anak
-
Sinergi UAJY-UKRIM dan BUMDes Tamanmartani: Tingkatkan Ekonomi Desa Lewat Teknologi Pengering Herbal
-
Ngeri, Mortir Diduga Aktif Ditemukan di Sleman, Dievakuasi ke Lokasi Aman