SuaraJogja.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman Harda Kiswaya mengimbau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di lingkungan Pemkab Sleman mematuhi larangan mudik pada momen Lebaran 2021. Jika kedapatan melanggar, siap-siap saja Tambahan Penghasilan bagi Pegawai (TPP) akan dipotong.
"Kalau salah ya pasti diberi punishment [hukuman]. Punishment apa yang paling dirasakan, ya [potong] TPP. Nanti kalau malah disuruh enggak masuk kerja malah senang. Lha mau apa? Diputus enggak mungkin, dipecat dari ASN enggak mungkin," kata Harda kepada awak media, Kamis (15/4/2021).
Diketahui bahwa pemerintah pusat telah secara resmi memutuskan untuk melarang mudik atau bepergian ke luar kota pada momen Lebaran mendatang. Aturan tersebut akan mulai berlaku sejak tanggal 6-17 Mei 2021.
Harda menjelaskan, aturan larangan mudik itu berlaku juga untuk ASN dan para pegawai yang berada di lingkungan BUMD dan BUMN.
Baca Juga: Guru dan Kepsek Disanksi Usai Soal ASPD Bocor, Kesalahan Dianggap Tak Berat
Selain itu, masyarakat secara umum pun tetap diimbau untuk menaati aturan larangan mudik saat Lebaran nanti. Kendati begitu persiapan Pemkab Sleman untuk menyambut masyarakat yang tetap nekat mudik juga dilakukan.
Pasalnya, Harda tidak menampik bahwa bukan tidak mungkin ada pemudik yang datang sebelum tanggal larangan mudik itu berlaku. Maka dari itu sosialisasi dan koordinasi terus dilakukan hingga ke tingkat Kalurahan.
"Tentu antisipasinya sesuai dengan apa yang sudah disosialisasikan sejak dulu. Apabila ada pendatang dan sebagainya maka harus dites dulu kesehatannya kemudian isolasi di wilayah masing-masing. Kita sudah koordinasi sampai tingkat Kalurahan," ujarnya.
Koordinasi itu dilakukan termasuk guna menyiapkan shelter isolasi bagi para pendatang di wilayah masing-masing. Walaupun memang pihaknya belum bisa mengidentifikasi secara pasti dari 86 kalurahan yang ada apakah sudah tersedia fasilitas itu atau belum.
"Memang saya belum mengidentifikasi apakah 86 kalurahan itu sudah bisa menyediakan [shelter isolasi] semua belum. Tapi perintah dan contoh yang saya kunjungi sudah siap," ucapnya.
Baca Juga: Bali Perketat Perbatasan, Pemudik Lebaran Dilarang Masuk Bali Tanpa Surat
Bahkan tempat isolasi bagi pendatang itu sudah disiapkan sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara mikro yang kedua beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
-
Guru Sekolah Rakyat Dikontrak, Kualitas Pendidikan Terancam?
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Ratusan ASN Pemprov DKI Absen Tanpa Keterangan
-
Momen Pramono dan Rano Karno Halal Bihalal Bareng ASN di Balai Kota DKI
-
2,37 Persen ASN DKI Absen di Hari Pertama Kerja
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
Terkini
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal