SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul tetap membuka destinasi wisata meski Bupati Bantul Abdul Halim Muslih akan menyekat para pemudik yang akan datang ke Bumi Projotamansari.
Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, hingga kini tidak ada interupsi atau larangan bagi masyarakat dan wisatawan datang ke Bantul.
"Bantul [destinasi wisata] terbuka, kapan pun didatangi orang kami terima, selama tidak ada interupsi atau larangan untuk menutup wisata. Sejauh ini baik dari pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemkab sendiri belum ada rencana penutupan pariwisata," ujar Kwintarto, ditemui wartawan di Komplek Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Kamis (15/4/2021).
Ia menjelaskan, pihaknya akan menyiapkan sejumlah protokol kesehatan (prokes) kepada para pendatang.
"Kami tak membatasi apakah nanti yang datang warga lokal atau memang ada wisatawan yang datang dari luar kota. Namun, kami minta agar prokes itu dijaga, misal ada yang merasa sakit ya jangan dipaksa untuk datang ke destinasi wisata," ungkap dia.
Dikatakan Kwintarto, meski tidak ada penutupan pariwisata, pihaknya sudah memprediksi jika penurunan kunjungan juga menurun karena tradisi mudik dilarang pemerintah pusat.
"Jelas ada penurunan ya. Dibanding tahun lalu, tingkat kunjungan bisa berpengaruh lagi dengan kebijakan tersebut," katanya.
Sebelumnya, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan akan melakukan penyekatan di pintu-pintu masuk ke Kabupaten Bantul saat Lebaran tahun ini.
"Tentunya akan ada penyekatan di pintu-pintu masuk wilayah Bantul. Kami bersama Pemerintah Provinsi masih menyosialisasikan terhadap larangan mudik ini ke masyarakat," terang Halim beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Nekat Mudik ke Bali 6-17 Mei Akan Putar Balik, Tidak Boleh Masuk
Ia mengatakan kebijakan itu diambil demi keselamatan warga Bantul dan meminimalisasi penyebaran Covid-19.
"Ini demi keselamatan para pemudik sendiri dan khusus bagi warga Bantul yang masih berada di wilayah DIY. Sehingga sosialisasi ini kami lakukan agar warga memahami," terang Halim
Kepala Dinas Perhubungan Bantul Aris Suharyanta menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) terkait penyekatan para pemudik yang datang ke Bantul.
"Sebelumnya memang ada pernyataan pemerintah pusat jika mudik dibolehkan. Tetapi seiring berjalannya waktu, tradisi ini dilarang. Tentu kami menunggu kebijakan dan koordinasi dari pemerintah provinsi bagaimana teknisnya. Hingga saat ini belum ada koordinasi lebih lanjut," terang Aris dihubungi melalui sambungan telepon.
Ia melanjutkan bahwa ada sejumlah pintu masuk ke wilayah Bantul. Jika penyekatan dilakukan, kemungkinan besar akan ada penjagaan di wilayah, Srandakan, Piyungan dan Jalan Parangtritis.
"Kami menyiapkan personel untuk tetap berjaga disana ketika memang di tutup bagi pemudik. Sedikitnya ada 70 orang yang kami siagakan," katanya.
Berita Terkait
-
Nekat Mudik ke Bali 6-17 Mei Akan Putar Balik, Tidak Boleh Masuk
-
Penyekatan Arus Mudik Lebaran Dilakukan Polisi, Dishub DIY: Kami Back Up
-
Cara Dapat Surat Mudik Lebaran, SIKM atau Surat Izin Perjalanan
-
Larangan Mudik Lebaran, Satgas Covid-19: Jangan Ulangi Kasus Tahun Lalu
-
Best 5 Oto: IMI Pusat Sowan Presiden, Persiapan Motoran Bulan Puasa
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik