SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul tetap membuka destinasi wisata meski Bupati Bantul Abdul Halim Muslih akan menyekat para pemudik yang akan datang ke Bumi Projotamansari.
Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, hingga kini tidak ada interupsi atau larangan bagi masyarakat dan wisatawan datang ke Bantul.
"Bantul [destinasi wisata] terbuka, kapan pun didatangi orang kami terima, selama tidak ada interupsi atau larangan untuk menutup wisata. Sejauh ini baik dari pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemkab sendiri belum ada rencana penutupan pariwisata," ujar Kwintarto, ditemui wartawan di Komplek Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Kamis (15/4/2021).
Ia menjelaskan, pihaknya akan menyiapkan sejumlah protokol kesehatan (prokes) kepada para pendatang.
Baca Juga: Nekat Mudik ke Bali 6-17 Mei Akan Putar Balik, Tidak Boleh Masuk
"Kami tak membatasi apakah nanti yang datang warga lokal atau memang ada wisatawan yang datang dari luar kota. Namun, kami minta agar prokes itu dijaga, misal ada yang merasa sakit ya jangan dipaksa untuk datang ke destinasi wisata," ungkap dia.
Dikatakan Kwintarto, meski tidak ada penutupan pariwisata, pihaknya sudah memprediksi jika penurunan kunjungan juga menurun karena tradisi mudik dilarang pemerintah pusat.
"Jelas ada penurunan ya. Dibanding tahun lalu, tingkat kunjungan bisa berpengaruh lagi dengan kebijakan tersebut," katanya.
Sebelumnya, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan akan melakukan penyekatan di pintu-pintu masuk ke Kabupaten Bantul saat Lebaran tahun ini.
"Tentunya akan ada penyekatan di pintu-pintu masuk wilayah Bantul. Kami bersama Pemerintah Provinsi masih menyosialisasikan terhadap larangan mudik ini ke masyarakat," terang Halim beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Penyekatan Arus Mudik Lebaran Dilakukan Polisi, Dishub DIY: Kami Back Up
Ia mengatakan kebijakan itu diambil demi keselamatan warga Bantul dan meminimalisasi penyebaran Covid-19.
"Ini demi keselamatan para pemudik sendiri dan khusus bagi warga Bantul yang masih berada di wilayah DIY. Sehingga sosialisasi ini kami lakukan agar warga memahami," terang Halim
Kepala Dinas Perhubungan Bantul Aris Suharyanta menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) terkait penyekatan para pemudik yang datang ke Bantul.
"Sebelumnya memang ada pernyataan pemerintah pusat jika mudik dibolehkan. Tetapi seiring berjalannya waktu, tradisi ini dilarang. Tentu kami menunggu kebijakan dan koordinasi dari pemerintah provinsi bagaimana teknisnya. Hingga saat ini belum ada koordinasi lebih lanjut," terang Aris dihubungi melalui sambungan telepon.
Ia melanjutkan bahwa ada sejumlah pintu masuk ke wilayah Bantul. Jika penyekatan dilakukan, kemungkinan besar akan ada penjagaan di wilayah, Srandakan, Piyungan dan Jalan Parangtritis.
"Kami menyiapkan personel untuk tetap berjaga disana ketika memang di tutup bagi pemudik. Sedikitnya ada 70 orang yang kami siagakan," katanya.
Berita Terkait
-
5 Destinasi Wisata Sejuk di Indonesia, Lengkap dengan Pilihan Outfit yang Menghangatkan
-
Tugu Keris Siginjai, Destinasi Wisata Ikonik di Tengah Kota Jambi
-
Kraton Waterpark, Serunya Bermain Air di Tengah Hiruk Pikuk Kota Sidoarjo
-
PLN Garap Eco Tourism "Green Canyon" Pangandaran Jadi Destinasi Wisata Global
-
Senangnya Bermain dan Mempelajari Ragam Satwa di Kebun Binatang Surabaya, Murah Meriah!
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Bawaslu Sleman Temukan 23 TPS Rawan Bencana dan 37 TPS Bermasalah Internet
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya