Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 16 April 2021 | 10:15 WIB
Terjadi awanpanas guguran di Gunung Merapi tanggal 12 Maret 2021 pukul 07.00 WIB. Awanpanas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 102 detik, estimasi Jarak luncur 1000 m ke arah Barat Daya. [Instagram/BPPTKG]

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meskipun belum teramati kembali awan panas guguran namun guguran lava masih terus keluar.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan pada periode pengamatan selama 6 jam terbaru atau tepatnya Jumat (16/4/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, teramati sejumlah guguran lava. Guguran lava itu masih menuju ke arah barat daya.

"Teramati 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya," ucap Hanik dalam dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/4/2021).

Tercatat juga sejumlah kegempaan guguran sebanyak 28 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 3 kali. Sedangkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 30 meter di atas puncak kawah.

Baca Juga: Update Merapi, Luncurkan 15 Kali Lava Dalam Sehari Hingga Lahar Hujan

Sementara itu pada periode pengamatan 24 jam sebelumnya tepatnya pada Kamis (15/4/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, Merapi juga sudah menunjukkan aktivitasnya. Guguran lava yang teramati juga meluncur ke arah barat daya.

"Teramati 3 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya," ujarnya.

Pada periode pengamatan 24 jam terbaru tersebut terlihat asap kawah berwarna putih. Asap sulfatara itu muncul dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200 meter di atas puncak kawah.

"Untuk kegempaan terjadi kegempaan guguran sebanyak 139 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 5 kali, serta tektonik jauh sejumlah 2 kali," imbuhnya.

Hanik menambahkan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

Baca Juga: Lahar Hujan Gunung Merapi Banjiri Kali Boyong, Pipa Air Bersih Terputus

Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.

Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.

Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Load More