Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 12 April 2021 | 10:53 WIB
Awan panas guguran Gunung Merapi muncul pada Jumat (2/4/2021) pagi. - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

SuaraJogja.id -  Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meskipun belum teramati kembali awan panas guguran namun guguran lava masih terus keluar.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan pada periode pengamatan selama 6 jam terbaru atau tepatnya Minggu (11/4/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB,  teramati sejumlah guguran lava. Guguran itu masih menuju ke arah barat daya.

"Teramati 26 kali guguran lava malam tampak pijar dengan jarak luncur maksimal  900 meter ke arah barat daya," ucap Hanik dalam dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/4/2021).

Selain luncuran lava yang teramati sejumlah kegempaan juga terjadi di Gunung Merapi.

Baca Juga: Rabu Dini Hari Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 1,2 Km

Tercatat ada kegempaan guguran sebanyak 196 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 1 kali. Lalu ada juga kegempaan hembusan sejumlah 2 kali dan tektonik jauh sebanyak 1 kali.

"Asap kawah sempat teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200 meter di atas puncak kawah," ucapnya.

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.

Baca Juga: Ilmuwan Gunakan Tabung Lava di Hawaii, Jadi Lokasi Latihan ala Mars

Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.

Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Load More