SuaraJogja.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan aktivitas Gunung Merapi dalam sepekan terakhir atau periode tanggal 2-8 April 2021. Dalam periode pengamatan tersebut, tercatat sejumlah guguran awan panas dan ratusan lava masih terus terjadi.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, dalam periode pengamatan tersebut terjadi sebanyak 13 kali awan panas guguran. Dari jumlah tersebut jarak luncur maksimal mencapai 1.500 meter ke arah barat daya.
"Awan panas guguran terjadi sebanyak 13 kali dengan jarak luncur teramati sejauh 1.500 meter ke arah barat daya dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 59 mm dan durasi 141 detik, " kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/4/2021).
Hanik menuturkan, sempat dilaporkan terjadi hujan abu tipis di Ngipiksari, Klangon, dan Deles pada tanggal 3 April 2021 lalu.
Selain awan panas guguran, lava dari puncak Merapi masih terus teramati. Tercatat sebanyak 119 kali terjadi guguran lava Merapi dengan jarak luncur maksimal 1.100 meter ke arah barat daya.
"Sempat juga terdapat guguran lava sebanyak 3 kali yang terjadi ke arah tenggara dengan jarak luncur 300 meter," ucapnya.
Dijelaskan Hanik, dalam analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor barat daya tanggal 7 April terhadap tanggal 1 April 2021 menunjukkan adanya perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan pertumbuhan kubah.
"Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.098.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 12.800 meter kubik perhari," ujarnya.
Sedangkan untuk analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 8 April terhadap tanggal 1 April 2021 masih belum dapat kembali melihat besaran kubah lava yang berada di tengah.
Baca Juga: Dalam Sehari Merapi Luncurkan 2 Kali Awan Panas, Jarak Maksimal 1,8 Km
Pengamatan itu hanya menunjukkan ketinggian kubah tengah yaitu sebesar 75 m.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu," imbuhnya.
Terkait dengan deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.
Begiru juga dengan tidak adanya laporan terkait terjadinya lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Berita Terkait
-
Dalam Sehari Merapi Luncurkan 2 Kali Awan Panas, Jarak Maksimal 1,8 Km
-
Jumat Sore, Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,8 Km
-
2 Kali Awan Panas dan 21 Lava Dikeluarkan Gunung Merapi dalam 24 Jam
-
Merapi 5 Kali Luncurkan Lava Pijar ke Barat Daya, Jarak Maksimum 900 Meter
-
Rabu Dini Hari Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 1,2 Km
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal