SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus keluar, sempat teramati juga awan panas guguran.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan pada periode pengamatan selama 24 jam, Minggu (18/4/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, teramati satu kali awan panas guguran. Luncuran awan panas itu masih menuju ke arah barat daya.
"Sempat teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1300 meter mengarah ke barat daya," ujar Hanik dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/4/2021).
Awan panas guguran pada tanggal 18 April 2021 kemarin itu terjadi pada pukul 18.02 WIB. Saat itu tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 23 mm dan durasi 114 detik.
Selain awan panas guguran, teramati juga sejumlah guguran lava. Guguran lava itu juga masih menuju ke arah barat daya.
"Teramati 26 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.300 meter ke arah barat daya," ucapnya.
Tercatat ada kegempaan guguran sebanyak 173 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 62 kali. Serta ada juga kegempaan hembusan sejumlah 8 kali, vulkanik dangkal sebanyak 8 kali dan tektonik jauh sebanyak 1 kali.
Pada periode pengamatan tersebut terlihat asap kawah berwarna putih. Asap sulfatara itu muncul dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 400 meter di atas puncak kawah.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Baca Juga: Dalam 6 Jam 11 Kali Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Meluncur ke Barat Daya
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Berita Terkait
-
Dalam 6 Jam 11 Kali Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Meluncur ke Barat Daya
-
Update Merapi, Luncurkan 15 Kali Lava Dalam Sehari Hingga Lahar Hujan
-
Lahar Hujan Gunung Merapi Banjiri Kali Boyong, Pipa Air Bersih Terputus
-
Merapi Keluarkan 4 Awan Panas dan Luncurkan Lava Dari Dua Kubah Lava
-
Dini Hari Merapi Keluarkan 3 Kali Awan Panas Jarak Maksimal 1,8 Km
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
Gagal Pindah! Lahan Sekolah Pengganti SD Nglarang Ternyata Lahan Sawah Dilindungi
-
Program Barter Sampah Rumah Tangga di Jogja: Dapat Sembako dari Beras hingga Daging Segar
-
Kesuksesan BRI Raih Penghargaan di Ajang Global Berkat Program BRInita dan BRILiaN
-
Viral! Makan Bareng Satu Kampung Gegara Lolos PPPK di Gunungkidul, Publik Auto Heboh