Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 22 April 2021 | 16:55 WIB
Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). [Antara/Syaiful Arif]

SuaraJogja.id - Masyarakat Indonesia dibuat heboh dengan berita hilangnya kapal selam Nanggala-402 di perairan Bali. Banyak tokoh masyarakat yang juga mengajak warganet untuk mendoakan keselamata kapal yang diisi oleh 53 awak kapal tersebut. Salah satunya adalah politis PKS, Mardani Ali Sera

Melalui cuitan di akun Twitter @mardanialisera, dosen Universitas Mercu Buana tersebut mengajak warganet untuk menyelipkan doa di bulan Ramadhan agar KRI Nanggala-402 agar segera ditemukan dan juga mendukung seluruh proses pencarian yang dilakukan oleh aparat berwenang. 

"Mari selipkan doa di Ramadan ini agar KRI Nanggala segera ditemukan & mendukung penuh proses pencarian yang tengah dilakukan. Doa kita membersamai keluarga 53 pejuang & prajurit kebanggaan bangsa. Evaluasi secara menyeluruh alutsista yang kita punya juga mesti dilakukan," tulis Mardani dalam cuitannya. 

Selain mendoakan keselamatan dan pencarian, Mardani juga menyinggung mengenai evaluasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Ia mengatakan bahwa setelah peristiwa ini perlua diadakan evaluasi secara menyeluruh alutsista yang dimiliki. 

Baca Juga: Soal Isu Reshuffle Kabinet Jokowi, Mardani: Jangan Ada Politik Dagang Sapi

Selanjutnya, Mardani juga mengatakan bahwa kejadian ini harus membuat masyarakat sadar bahwa ada yang salah dengan perawatan dan kualitas alutsista milik negara. Menurutnya, hal ini bisa menjadi fenomena gunung es bisa dibahas secara akuntanbel terhadap kualitas pertahanan. 

"Kejadian ini mesti membuat kita sadar ada 'yang salah' dalam perawatan dan kualitas alutsista kita. Ini bisa jadi fenomena gunung es yang bisa kita bahas secara akuntabel terhadap kualitas pertahanan kita. Usia 40 tahun termasuk tua," imbuhnya. 

Lebih lanjut, mardani menyampaikan mengenai usia alutsista yang dimiliki. Perlu dipertimbangkan lagi berapa usia alutsista, dan 40 tahun juga dinilai sebagai usia yang cukup tua. Luas laut dan wilayah perairan Indonesian dinilai membutuhkan alutsista yang lebih kokoh. Audit secara menyelutuh juga perlu dilakukan. 

KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam buatan Jerman dibuat galangan kapal Howaldt Deutsche Werke di Kiel pada tahun 1981 setelah kontrak efektif ditandatangani pada tahun 1977. Kapal ini juga memiliki saudara kembar, KRI Cakra-401 dengan tipe yang sama. 

"Dan perlu ditimbang ulang terkait dengan usia alutsista kita. Luas wilayah dan luas laut kita memerlukan alutsista yang tangguh dan kokoh. Perlu audit menyeluruh," tutup Mardani. 

Baca Juga: Soroti Kontroversi Kemendikbud, Mardani Ali Sera: Pemerintah Nggak Jelas

Sejak diunggah Kamis (22/4/2021), cuitan Mardani mengenai evaluasi atas hilangnya kapal selama KRI Nanggala-402 tersebut sudah disukai lebih dari seratus pengguna Twitter. Ada 30 lainnya yang ikut membagikan ulang utas tersebut. Beberapa juga memberi tanggapan di kolom komentar. 

Load More