SuaraJogja.id - Memasuki hari ke 14 bulan Ramadhan, aktivitas di Pasar Beringharjo nampak berjalan seperti biasa. Puluhan perempuan yang berprofesi sebagai buruh gendong juga tetap menjalankan pekerjaannya memanggul barang dagangan.
Sugiyarti (54) salah satu buruh gendong asal Kulon Progo mengaku tetap menjalankan pekerjaannya meskipun sepi pelanggan. Ia telah menyandang profesi tersebut sejak berusia 17 tahun. Mulai dari berstatus lajang hingga kini dirinya telah memiliki seorang cucu.
"Bekerja tapi enggak ada ini, sepi seperti ini," ujar Sugiyarti saat ditemui di lantai dua Pasar Beringharjo Senin (26/4/2021).
Tetap bekerja di tengah ibadah puasa, Sugiyarti mengeluhkan kondisi pasar yang sepi. Sudah satu tahun lebih sejak pandemi merebak di Indonesia, dan jumlah pelanggannya terus menurun. Dalam satu hari uang yang ia dapatkan dari hasil pekerjaannya tidak tentu.
Baca Juga: Curhat Buruh Gendong Jogja, Bawa Barang 50 Kg Hanya Dibayar Rp 5 Ribu
Selama pandemi, rata-rata uang yang ia terima setiap hari berkisar Rp25.000 hingga Rp30.000. Tidak jarang juga kurang dari nominal tersebut hingga pas-pasan untuk ongkos pulang dan pergi.
Padahal sebelum covid-19, pendapatan Sugiyarti bisa mencapai antara Rp40.000 hingga Rp50.000 dalam satu hari.
Ia menjelaskan, jika sebelumnya semua pedagang di pasar membuka lapaknya. Sehingga pendapatannya bisa mencapai Rp50.000. Namun saat ini, tidak semua pedagang membuka lapaknya sehingga jumlah pelanggannya pun menurun.
Bersama dengan rekan-rekannya, Sugiyarti bisa mengangkat berbagai macam dagangan mulai dari ikan asin hingga rempah-rempah tergantung permintaan pedagang. Meski usianya kini telah menginjak kepala lima, Sugiyarti mengaku masih sanggup mengangkat beban hingga bobot 50 kg atau kurang.
"Kemarin-kemarin saya puasa, tapi karena keberatan bawa muatan dan akhirnya seperti ingin pingsan," terangnya.
Baca Juga: Rubiyah: Kisah Buruh Gendong Yogyakarta dan Ancaman Kekerasan Seksual
Sugiyarti mengungkapkan Ramadhan kali ini urung bisa menjalankan puasa penuh. Ia menyebut semenjak lima hari belakangan mulai tidak berpuasa lantaran beban yang dibawa terlalu berat. Ia kerap merasa haus setelah harus mengangkat beban puluhan kilogram.
Berita Terkait
-
Hukum Qadha Puasa Ramadhan dan Puasa Syawal, Mana Lebih Utama? Ini Kata Ulama
-
Keutamaan Puasa Syawal 6 Hari yang Disebut Geni Faruk Seperti Setahun Berpuasa, Benarkah?
-
Apakah Bayar Fidyah Bisa Dicicil? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Haid di Bulan Ramadhan? Ini Doa Niat Qadha Puasa yang Wajib Kamu Tahu
-
Hari Ini 15 Maret Puasa Ke Berapa? Ketahui Doa dan Keutamaannya
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD