Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 27 April 2021 | 08:35 WIB
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)

SuaraJogja.id - Jumlah warga yang positif Covid-19 dari Klaster Jogke, Sleman, bertambah. Hal ini diketahui setelah Dinkes Sleman merilis hasil tes PCR bagi 28 warga Jongke Kidul, Sendangadi, Mlati.

Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo mengatakan dari 27 warga Jongke Kidul yang mengikuti uji swab hasil dari tracing massal pada Kamis (22/4/2021) dan Jumat (23/4/2021), sebanyak tujuh warga dinyatakan positif Covid-19. "Untuk warga Jongke Kidul, dari 27 yang dilakukan PCR sebanyak 7 orang positif dan 20 orang lainnya negatif," kata Joko seperti dikutip dari Harianjogja.com, kemarin.

Penambahan jumlah warga yang positif ini menambah daftar warga Jongke Kidul yang sebelumnya dinyatakan positif. Sebelumnya, terdapat 35 warga Jongke Kidul yang positif Covid-19 dan dua di antaranya meninggal dunia. Sejauh ini, tercatat 235 warga yang sudah ditracing dari klaster ini. Total sampai saat ini sebanyak 42 warga Jongke yang terpapar Covid-19.

Akibatnya, penularan virus Cvid-19 di RW 24 Jongke Kidul, Dinkes Sleman kemudian menetapkan RT 5 masuk zona merah dan RT 7 masuk zona oranye. Sementara untuk RT lainnya antara lain RT 4, RT 6 dan RT 8 zona kuning dan hijau.

Baca Juga: Klaster Keluarga Jadi Pemicu Penambahan Kasus Positif Covid-19 Riau

"Kami tidak bosan-bosannya mengingatkan kepada seluruh warga bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir," kata Joko.

Waspadai klaster keluarga

Sementara itu, Dinkes DIY mengimbau masyarakat di daerah ini mewaspadai munculnya klaster penularan Covid-19 di lingkungan keluarga selama masa libur Lebaran 2021.

"Ini mau masa liburan, mau hari raya. Jangan sampai ada klaster keluarga karena memang sekarang klaster penularan COVID-19 sudah mulai klaster keluarga," kata Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie di Jogja Expo Center (JEC), kemarin.

Pembajun mengatakan jika dahulu klaster penularan Covid-19 muncul dari komunitas, saat ini klaster penularan di lingkungan keluarga mulai banyak ditemukan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kulon Progo Tambah 50 Orang, Penyebabnya Klaster Keluarga

Salah satu penyebabnya, menurut dia, adalah rendahnya penerapan protokol kesehatan ketika berada di lingkungan keluarga.

"Nah besok kebayang kan kalau hari raya (Idul Fitri) masih ada saja yang mudik. Kan kalau di keluarga kita sering lupa masker tidak dipakai atau sengaja tidak dipakai," kata dia.

Semestinya, kata dia, setiap warga yang datang dari luar kota tetap memakai masker ketika berada di lingkungan keluarga atau warga yang didatangi, minimal tiga hari.

Oleh sebab itu, untuk mengurangi potensi penularan kasus Covid-19 menjelang libur lebaran, ia mendorong agar vaksinasi para lansia dipercepat.

"Bagaimana caranya lansia harus segera cepat divaksin karena memang tidak ada pilihan lansia itu sangat rentan (tertular Covid-19)," kata dia.

Load More