SuaraJogja.id - Padukuhan Jongke Kidul, Kalurahan Sendangadi, Kapanewon Mlati, Sleman, kali ini menjadi padukuhan yang punya klaster kasus COVID-19. Tercatat, ada 35 warga setempat dinyatakan positif COVID-19.
Ketua Gugus Tugas Kelurahan Sendangadi Parjiono mengatakan, akibat munculnya klaster itu, sebanyak tiga warga dirawat di rumah sakit dan sudah dinyatakan sembuh. Selain itu, ada dua warga meninggal dunia karena usia dan ada riwayat komorbid. Sedangkan sisanya yang lain sudah selesai menjalani isolasi mandiri.
"Klaster ini berawal dari akumulasi dari 35 warga tadi. Kami saat ini berupaya memutus mata rantai dengan melaksanakan rapid test, rapid antigen, dan swab PCR," tuturnya, Kamis (22/4/2021).
Proses tracing yang dilakukan pada hari ini, menyasar sebanyak 300 warga yang kontak erat. Undangan tracing dibagi dua hari pelaksanaan, Kamis-Jumat (23/4/2021), dengan jumlah pasien 150 orang per hari.
Baca Juga: Kiper PSS Sleman Ungkap Pesan Terakhir dari Almarhum Listiyanto Raharjo
Parjiono mengatakan, munculnya klaster Jongke itu diawali dengan adanya anggota keluarga yang merasa demam dan tidak enak badan. Yang bersangkutan lalu swab mandiri di rumah sakit, dan diketahui hasilnya positif.
"Begitu ada kejadian, kami tracing, lalu berkembang," tuturnya.
Pasien yang diketahui positif, langsung isolasi mandiri. Di wilayah tempat tinggal warga juga diterapkan pembatasan kegiatan sosial masyarakat yang diperpanjang sejak Selasa (20/4) hingga Minggu (25/4/2021).
"Bagi yang isolasi mandiri, ada jadup sembako bahan pangan," tambah Parjiono.
Kepala Puskesmas Mlati I Sleman Ernawati mengatakan, skrining kasus dilakukan di RW 24, khususnya RT 5, 6, 7, dan 8.
Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang, Pemudik ke Sleman Harus Karantina Biaya Mandiri
Ernawati memaparkan, bagi warga yang kontak lebih dari sepekan akan dilakukan rapid antigen. Selanjutnya untuk kontak yang masih dalam satu pekan, dilakukan tes antibodi. Sedangkan warga yang bergejala, mendapatkan swab PCR.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Pasien Positif COVID-19 di DIY yang Sembuh Bertambah 281 Orang
-
Jelang Tahun Baru, Positif Covid-19 di DIY Tembus 12 Ribu Lebih Kasus
-
Positif Covid-19 di DIY Tembus 296 Kasus, Tertinggi Sejak Kasus Pertama
-
Ada 40 Kasus Baru Positif Covid-19 di DIY, Mayoritas dari Bantul
-
Kasus Positif Covid-19 di DIY Bertambah Lagi, Diantaranya ASN Dishub DIY
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia