SuaraJogja.id - Kasus positif COVID-19 di DIY semakin memprihatinkan. Penambahana kasus baru yang cukup signifikan terjadi setiap harinya.
Bahkan pada Rabu (30/12/2020) ini kasus baru COVID-19 di kota ini pecah rekor hingga 296 kasus. Angka ini tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 muncul di DIY pada Maret 2020 lalu.
Padahal pada hari sebelumnya, Selasa (29/12/2020), kasus positif COVID-19 di DIY juga pecah rekor yang mencapai 282 kasus. Penambahan kasus rata-rata diatas 150 hingga 200 kasus per harinya.
Bahkan hanya dalam waktu seminggu, penambahan kasus bisa mencapai lebih dai 1.000 kasus. Penambahan kasus yang signifikan ini terjadi selama Desember 2020 ini. Tingginya penambahan kasus ini membuat total kasus positif COVID-19 di DIY saat ini sudah mencapai 11.898 kasus.
Baca Juga: Wacana PSBB Tak Terwujud, Ini Alasan Pemda DIY
"Kasus paling tinggi kali ini muncul dari bantul yang mencapai 113 kasus, " ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVD-19 Pemda DIY, Berty Murtiningsih, Rabu Sore.
Kasus yang cukup tinggi juga terjadi di Kota Yogyakarta yang mencapai 73 kasus. Sedangkan Sleman mencatatkan 64 kasus, Kulon Progo 27 kasus dan Gunung Kidul 17 kasus baru.
Distribusi kasus berdasarkan riwayat paling banyak didapat dari hasil tracing kontak kasus positif sebelumnya yang mencapai 157 kasus. Selain itu dari hasil periksa mandiri sebanyak 82 kasus. Sedangkan 55 kasus lain hingga saat ini belum ada info penularannya.
"Dua kasus lain muncul dari perjalana luar daerah," jelasnya.
Sementara untuk laporan kasus sembuh, ada tambahan 338 kasus pada Rabu ini. Dengan demikian total kasus sembuh di DIY saat ini mencapai 8.056 kasus.
Baca Juga: DIY Pertimbangkan Wacana PSBB dan 4 Berita Top SuaraJogja
"Sedangka jumlah kasus meninggal sebanyak ada tambahan 11 kasus sehingga total kasus meninggal menjadi sebanyak 260 kasus," jelasnya.
Secara terpisah Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Rahardjo mengungkapkan meski Kota Yogyakarta memutuskan tidak akan menutup titik-titik kerumunan seperti Malioboro, Tugu dan Titik Nol Kilometer yang jadi kawasan wisatanya, Pemkot harus memastikan tidak ada kerumunan selama pergantian tahun besok. Hal ini penting untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 saat pergatian tahun.
"Saya kira kota punya strategi untuk mengantisipasi kerumunan-kerumunan di titik-titik itu. Jangan sampai seperti Natal lalu," paparnya.
Menurut Singgih, alih-alih membuka kawasan wisata sampai malam, empat kabupaten lain di DIY sudah sepakat untuk membatasi jam buka operasionalnya. Bahkan sejumlah pengelola obyek wisata di Bantul, Sleman, Gunung Kidul dan Kulon Progo sudah mengumumkan pembatasan jam buka operasionalnya melalui media sosial (medsos).
"Dinas pariwisata di kabupaten pada prinsipnya semua sepakat untuk menutup jam operasional demi mengantisipasi penyebaran covid-19," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Menjadi Negara yang Berhasil Menangani Pandemi Covid-19
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar