Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 27 April 2021 | 17:21 WIB
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. [Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay/aww]

Atas adanya aktivitas tersebut, Prancis sendiri telah membuktikan bahwa kapal selam miliknya telah berhasil beroperasi selama tujuh bulan dengan cara mengendap-ngendap tanpa terdeteksi.

Tak lama kemudian, beredar narasi KRI Nanggala 402 tenggelam karena ditembak rudal kapal selam Prancis.

Pada 25-26 April, @plato_ids mencuitkan sejumlah narasi terkait KRI Nanggala 402 tenggelam. Salah satu yang mencuri perhatian adalah narasi yang menyebutkan bahwa KRI Nanggala-402 tenggelam karena dirudal kapal selam Prancis SSN Emeraude.

Namun, berdasarkan penelusuran ANTARA, narasi KRI Nanggala-402 tenggelam karena ditembak rudal kapal selam Prancis tersebut adalah hoaks. Tidak ada sumber resmi yang menyatakan penembakan terhadap KRI Nanggala-402.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono pun menyatakan, KRI Nanggala-402 tenggelam bukan karena kesalahan manusia, tetapi karena faktor alam.

Meski begitu, Yudo mengungkapkan bahwa proses investigasi akan dilakukan usai pengangkatan kapal selam buatan Jerman tersebut.

Load More