SuaraJogja.id - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih berharap, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa diterapkan pada tahun ajaran baru, Juli mendatang agar prestasi anak tak terganggu karena sekolah hanya dilakukan secara daring.
"Kami tak ingin terus-terusan anak main-main, nganggur di rumah ini akan bahaya. Tentu akan berpengaruh ke prestasi mereka dalam jangka panjang," kata Halim di sela monitoring PTM di SMK N 1 Bantul, Selasa (27/4/2021).
Ia mengatakan, dari monitoring yang dia lakukan pukul 08.00 WIB, protokol kesehatan yang diterapkan pihak sekolah sudah sesuai SOP.
"Sudah saya kunjungi kelas-kelas, UKS dan kegiatan lain. Alhamdulilah PTM dilakukan sesuai standar yang dikehendaki," terang dia.
Sesuai protokol kesehatan, kata Halim, kelas harus diisi setengah dari total kapasitasnya. Siswa wajib mengenakan masker dan dilarang membuat kerumunan.
"Nah jika ini dilakukan secara konsisten dan berhasil akan segera kami terapkan ke sekolah lain. Baik SMK dan juga SMA yang ada di Bantul akan diterapkan seperti ini. Termasuk SD dan SMP akan kami uji coba pada Juli nanti," katanya.
Halim menambahkan bahwa kondisi ini akan tetap diperhatikan prakteknya dari hari ke hari. Selain itu kondisi penyebaran Covid-19 juga akan menjadi pertimbangan ke depan.
Terpisah, Kepala Sekolah SMK N 1 Bantul, Mujari mengatakan pembelajaran yang sebelumnya 45 menit akan berkurang menjadi 25 menit.
"Hanya 25 menit saja nanti tiap mata pelajaran. Mereka masuk tetap pukul 07.00 WIB," jelasnya.
Baca Juga: Sepekan Uji Coba, Pembelajaran Tatap Muka di DIY Belum Efektif
Namun pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 WIB, dimana setengah jam pertama dilakukan literasi tadarus Al Qur'an dan pengetahuan terkait PHBS.
"Semua siswa akan dicek suhunya dan juga wajib memakai masker. Jika maskernya tak standar nanti kami berikan yang sesuai," jelas dia.
Uji coba PTM di SMK N 1 Bantul, kata Mujari sudah dimulai sejak 19 April lalu. Hingga kini pihaknya mengaku semua siswa menerapkan prokes secara ketat.
Disinggung apakah ada kantin boleh dibuka saat PTM digelar, Mujari mengaku hal itu masih urung dilakukan. Maka siswa diminta untuk menyediakan bekal sendiri.
"Bisa jadi seperti itu, seperti kegiatan yang sebelumnya ujian yang mereka lakukan di sekolah kami minta bawa bekal sendiri," terang Mujari.
Mujari mengatakan, kegiatan PTM ini sendiri akan dilakukan hingga tahun ajaran baru dimulai pada Juli mendatang.
Berita Terkait
-
Sepekan Uji Coba, Pembelajaran Tatap Muka di DIY Belum Efektif
-
Mulai Senin 26 April 2021, Pemkab Agam Cabut Pembelajaran Tatap Muka
-
Usai PTM di Sumbar Diberlakukan, KPAI Temukan Kasus Covid-19 di Sekolah
-
Uji Coba PTM Tahap Dua Digelar, Ganjar: Saya Izinkan Sekolah Tambah Kelas
-
Awak KRI Nanggala-402 Dinyatakan Gugur, Keluarga Gunadi di Bantul Ikhlas
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan
-
Korban Tewas Ditabrak Trans Jogja, Polisi: Belum Bisa Simpulkan Siapa yang Lalai