SuaraJogja.id - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto resmi mengumumkan awak kapal KRI Nanggala-402 gugur dalam menjalankan tugas di perairan Bali. Mendengar kabar resmi itu, salah seorang keluarga awak kapal KLS Isy Gunadi Fajar Rahmanto yang ada di Dusun Ngreco RT 3, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Bantul mencoba mengikhlaskan kepergian anaknya.
"Dengan hati lapang sudah diumumkan resmi lewat Angkatan Laut, ya kita ikhlas legowo dengan anak saya. Dia gugur menjalankan tugas," kata ayah Gunadi, Sunaryo (48) sambil terisak ditemui wartawan di kediamannya, Senin (26/4/2021).
Kesedihan Sunaryo dan keluarga tak terbendung. Silih berganti dukungan moral dan belasungkawa datang, termasuk Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih dan Forkompinda Kabupaten Bantul.
Baca Juga: Berkabung Nanggala-402 Tenggelam, TNI AL Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Pantauan wartawan sejak pukul 09.00 wib, rumah duka Gunadi yang berada di Dusun Ngreco RT 3 banyak dihadiri warga serta tamu untuk berbelasungkawa.
Perwakilan dari SMA 1 Pundong, dimana tempat sekolah Gunadi menempuh pendidikan juga mengirim karangan bunga.
Ketua RT 3, Sugiman saat ditemui di lokasi menyebut bahwa sejak diberitahu gugurnya awak kapal KRI Nanggala-402, Minggu (25/4/2021) malam, rumah keluarga almarhum Gunadi sudah menggelar tahlilan.
"Kemarin malam seusai tarawih sudah digelar tahlilan. Jadi adat di sini ketika ada yang meninggal akan dilakukan doa bersama satu hingga tujuh hari. Nanti ada 40 hari, 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun," terang Sugiman kepada wartawan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Bantul juga mengucapkan belasungkawa atas kepergian pria 27 tahun yang sudah dua kali menyelam dengan Nanggala-402. Halim menyebut jika Gunadi yang berpangkat Prajurit Satu (Pratu) ini adalah putra terbaik bangsa dari Bantul.
Baca Juga: Kenangan Lettu Laut Muhadi Kru KRI Nanggala yang Ditinggalkan di Sulteng
"Ini menjadi kesedihan kita semua seorang putra bangsa terbaik Bantul, kebanggaan putra terbaik Bantul menjadi patriot bangsa yang gugur dalam menjalankan tugas negara," terang Halim.
Halim menambahkan jika Gunadi meninggal secara husnul khotimah. Selain itu Halim mendoakan almarhum mati dalam keadaan syahid.
"Kita yakin Gunadi gugur sebagai syuhada sebagai pahlawan bangsa dan negara," ujar dia.
Gunadi Fajar Rahmanto menjadi TNI Angkatan Laut (AL) sejak 2014. Anak pertama dari dua bersaudara ini memulai kariernya di Komando Armada 1, Jakarta Pusat.
Selanjutnya menjalankan pendidikan Sekolah Awak Kapal Selam (Sekasel) sebelum pindah ke Komando Armada II yang membawahi wilayah laut Indonesia bagian tengah, di Surabaya Jawa Timur.
Gunadi meninggalkan seorang istri bernama Dwi Ari Astanti (25). Istri Gunadi tengah mengandung 7 bulan. Kelahiran anak pertama almarhum rencananya berada di Pundong, Bantul.
Berita Terkait
-
Perjuangan Adhisty Zara Berhijab Demi Peran di Cinta Dalam Ikhlas
-
Adhisty Zara Mulai Nyaman Berhijab Gara-Gara Peran di Film: Coba Jadi Anak Kalem
-
Perjuangan Adhisty Zara Tampil Jadi Gadis Alim di Film Cinta Dalam Ikhlas
-
Berawal dari Film, Adhisty Zara Akui Mulai Nyaman Pakai Hijab
-
Bergenre Drama, 6 Rekomendasi Film Indonesia yang Tayang November 2024
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Lucky Hakim Sebut Indramayu Daerah Termiskin & Bupatinya Terkaya di Jabar, Cek Faktanya
-
Emiten Makanan Cepat Saji KFC Gigit Jari, Kini "Jagonya" Rugi
-
Prabowo Hapus Utang UMKM, Bikin Rugi Bank?
-
Politisi Gerindra Usul TNI Jadi Petugas Haji, Segini Gajinya
Terkini
-
Bahlil Bantah Jokowi Masuk Golkar: Beliau Berdiri di Atas Semua Partai
-
Donald Trump Kembali Terpilih Sebagai Presiden Amerika, Ini Implikasinya ke Indonesia di Bidang Ekonomi dan Politik
-
Keraton Yogyakarta Gugat PT KAI, Nominalnya hanya Rp1.000?
-
Sleman Perketat Pengawasan Miras, Warga Diminta Lapor Penjualan Ilegal
-
Tips Agar Sindrom Nefrotik Tidak Mudah Kambuh