SuaraJogja.id - Ratusan pegawai Gembira Loka Zoo bersama dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun lansia di Kota Yogyakarta mengikuti vaksinasi dosis kedua di Kantong Parkir sisi Barat Gembira Loka, Rabu (28/4/2021).
Dalam kegiatan tersebut, pihak GLZoo menyediakan photo booth atau lokasi berfoto bersama satwa untuk peserta vaksinasi. Mereka diizinkan dengan setidaknya lima ekor satwa jenis burung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kabag Humas dan Publikasi GLZoo Fahmi Ramadhan menyebutkan bahwa photo booth tersebut digunakan untuk melengkapi publikasi peserta vaksin. Khususnya karena peserta bukan hanya terdiri dari karyawan namun juga ASN dan lansia yang ada di Kota Yogyakarta.
"Photobothnya memang dibuat sedemikian rupa. Unik, tentunya beda dari yang lain karena kan di Gembira Loka Zoo ciri khasnya hewan," ujar Fahmi.
Photo booth yang tersedia berbentuk satu area khusus dengan desain bertemakan flora dan fauna. Ada lima burung yang bisa diajak foto bersama, di antaranya adalah kakaktua, african grey, dan macau. Fahmi menjelaskan, satwa dipilih yang mudah diatur.
Saat ini, protokol untuk foto bersama dengan satwa tidak boleh bersentuhan langsung dengan kulit manusia. Sehingga untuk foto bersama, pengunjung diperkenankan untuk memegang kayu yang nantinya menjadi tempat bertengger.
"Kita gratis, tidak berbayar. Kita juga melengkapi tulisan 'saya sudah vaksin' untuk melengkapi dokumentasi," imbuhnya.
Dalam kegiatan vaksinasi tersebur setidaknya ada 230 karyawan GLZoo yang menerima dosis kedua. Sementara jumlah keseluruhan peserta vaksin sebanyak 600 orang. Walikota Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti memuji pelaksanaan vaksinasi di area parkir kebun binatang tersebut.
Haryadi mengatakan bahwa model vaksinasi seperti yang dilakukan GLZoo harapannya bisa dilakukan oleh instansi maupun institusi lainnya. Bagi yang memiliki tempat yang luas dan nyaman bisa mengajukan vaksinasi kepada pemerinta kota untuk menggelar kegiatan serupa.
Baca Juga: Masih Ada 50.000 Dosis, Haryadi Yakin Vaksin Covid-19 Cukup untuk Warga
"Silakan bagi institusi maupun instasi, baik itu pemerintah maupun BUMN maupun swasta yang memiliki tempat seperti ini. Gunakan tempat itu untuk mengajukan kepada pemerintah kota melaksanakan vaksin," katanya.
Menurutnya, hal ini adalah sebuah kerjasama yang bagus. Pemerintah tinggal datang ke lokasi dengan membawa vaksin dan vaksinator. Penyelenggara juga bisa bekerjasama dengan pihak swasta untuk menyediakan vaksinator. Sehingga pemerintah tinggal menyediakan vaksin untuk masyarakat saja.
Haryadi juga berpesan, kegiatan serupa dilaksanakan agar bisa menjaga antrian tidak terlalu lama. Saat ini, jumlah vaksin yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sekitar 50.000 dosis. Sementara dosis yang sudah digunakan sejauh ini adalah 167.733 dosis.
Berita Terkait
-
Masih Ada 50.000 Dosis, Haryadi Yakin Vaksin Covid-19 Cukup untuk Warga
-
Sekolah Ini Larang Guru dan Staf Disuntik Vaksin Covid-19
-
Amerika Sudah Bisa Lepas Masker, Ini Tanggapan Dokter Paru di Indonesia
-
Waspada, Minum Alkohol Usai Suntik Vaksin Covid-19 Bisa Turunkan Kemanjuran
-
Usai 2 Kali Disuntik Vaksin Covid, Warga AS Bebas Keluar Rumah Tanpa Masker
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka