"Kemudian forum arahnya menyetujui, lalu disodorkan kepada saya dan berpikir sejenak. Hingga akhirnya saya sampaikan ya bismillah, bersama bapak [Amien Rais] saya bilang ya. Jadi ini bukan rencana jangka panjang sejak dulu," ungkapnya.
Ditanya mengenai latar belakang yang terbilang jarang berkiprah di bidang politik, Ridho mengakui memang masih minim jika dilihat dari konteks politik praktis dan formal. Namun jika menjadi simpatisan terhitung maka mungkin sudah terbilang cukup lama sejak dari partai sebelumnya.
Ia menyebut bahwa perjuangan di belakang layar bersama Amien Rais juga sudah tergolong cukup lama. Sehingga memang Ridho memahami berbagai konteks yang dimaksud.
"Termasuk ketika pemilu terakhir kan kita proses ke mahkama juga untuk analisis data dan seterusnya. Itu secara substansi saya sudah mengikuti perjuangan bapak. Tapi memang formal politis praktis baru kali ini," ujarnya.
Lebih lanjut Ridho menyatakan bahwa ia mempunyai tekad untuk menerobos dua hal selama menjabat Ketum Partai Ummat. Pertama terkait dengan terminologi investasi politik dan yang kedua investasi IT dan AI.
Pertama terkait dengan investasi politik tadi dimaksudkan mengenai masuknya generasi muda baik milineal dan generasi Z ke dalam kancah politik. Mulai dari daerah hingga nantinya ke taraf nasional.
"Karena ya itu bisa memberikan menjadi model perjuangan yang baru, bernas, tegas, tuntas," ucapnya.
Kemudian berkait dengan investasi di bidang IT dan AI, kata Ridho, dalam beberapa tahun ini pemanfaatannya masih minim, sehingga sudah sebaiknya untuk lebih dimaksimalkan lagi.
Sebab potensi IT dan AI itu tidak hanya sekadar alat transmisi informasi saja. Namun lebih dari itu bisa digunakan dan dikemas dalam bentuk yang benar sehingga dapat untuk mempercepat pembangunan ekonomi.
Baca Juga: Partai Ummat Mau Berjuang Lawan Kezaliman, Ferdinand Beri Sindiran Menohok
"Termasuk membahas sistem pertahanan negara yang jauh lebih berkelas dan kuat. Bahkan ini tidak berlebihan kalau saya katakan pada akhirnya bisa membangun karakter bangsa yang kuat. Ini dari bacaan dan studi saya sejauh ini. Karakter bangsa yang kuat ya harapannya Indonesia menjadi referensi global di kancah internasional," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Partai Ummat Mau Berjuang Lawan Kezaliman, Ferdinand Beri Sindiran Menohok
-
Baru Deklarasi, Partai Ummat Optimis Capai Dua Digit Suara Pemilu Mendatang
-
Soal Politik Dinasti dan Barisan Sakit Hati, Ini Jawaban Ketum Partai Ummat
-
Ketum Partai Ummat Pastikan Tak Ada Prioritas bagi Orang Terdekat
-
Profil Ridho Rahmadi, Ketua Umum Partai Termuda di Indonesia
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
JATAYU, Investasi Karakter Pemuda dari Jogja untuk Indonesia Emas 2045
-
Misteri Amplop Cokelat Hantui Keluarga Diplomat Arya Daru: Bintang Gabus dan Bunga Kamboja, Apa Maknanya?
-
Kursi Ketum Golkar Rebutan: Munaslub Bayangi, DIY Kirim Sinyal Ini ke Pusat!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Ponsel Hilang Mendadak Aktif Kembali, Keluarga Curiga!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Tolak Hasil Penyelidikan, Desak Otopsi Ulang!