Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 30 April 2021 | 16:55 WIB
Kepala BSN Kukuh S Ahmad dan Direktur PT Swayasa Prakarsa, perusahaan investor GeNose, Iswanto di University Club UGM, Jumat (30/04/2021). - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Tim peneliti GeNose C19 melakukan langkah baru dalam proses pembuatan alat deteksi Covid-19 tersebut. Sudah dimanfaatkan oleh banyak pihak, UGM mulai mengajukan status atau label Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) ke Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Pengajuan SNI dilakukan agar GeNose C19 bisa diedarkan secara lebih luas dan menjamin daya saing produk secara nasional dan global.

"Standardisasi itu untuk perlindingan pada kesehatan dan keselamatan," ungkap Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S Ahmad di University Club UGM, Jumat (30/04/2021).

Menurut Kukuh, GeNose sudah dinyatakan aman penggunaannya, bahkan memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca Juga: Lebih dari 2.000 Orang Jalani Tes GeNose di Kubu Raya

Karenanya, pengguna alat tersebut tak perlu khawatir dengan GeNose meski baru dalam tahap pengajuan status SNI. Proses pengajuan SNI sendiri sudah dimulai dengan focus group duscussion (FGD) terkait standardisasi komponen sensor, komponen plastik menampung sampel napas dan lainnya.

"Kami yakin persyaratan standardisasi bisa dipenuhi tim investor. Makin cepat makin baik. Kami juga berkejaran dengan waktu. Saya rasa tidak lama lama kami wujudkan sni," paparnya.

Sementara Direktur PT Swayasa Prakarsa, perusahaan investor GeNose, Iswanto mengungkapkan perusahaan tersebut berupaya memenuhi persyaratan dalam pengajuan SNI. Diantaranyanya pembentukan tim independen yang akan melakukan validasi pemenuhan syarat standardisasi alat dari Universitas Andalas (Padang) Universitas Indonesia (Jakarta) dan Universitas Airlangga (Surabaya).

Pengajuan standardisasi GeNose tersebut diharapkan semakin memperkuat sistem kualitas manajemen. Selain itu, untuk meningkatkan branding dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap alat tersebut.

"Esensi pemeriksaan genose ini kan uji diagnostrik dan skrining, meliputi persiapan, sensing atau sifat hitung elektronik alat, dan detecting atau hasil cium sensor artificial inteligent," jelasnya.

Baca Juga: 3 Penumpang Bus AKAP Reaktif Usai Jalani Tes GeNose di Terminal Tirtonadi

Setelah mendapatkan status SNI, Iswanto memastikan harga mesin GeNose tidak akan berubah. Namun pihaknya tidak bisa memastikan harga tes GeNose.

Sebab tes tersebut nantinya dilakukan oleh pihak ketiga. Namun tetap ada pembatasan harga tes GeNose sesuai plafon atau batasan nilai yang sudah ditetapkan.

"Kami kerjasama dengan distributor untuk pelatihan pihak ketiga yang mengunakan genose," jelasnya.

Iswanto menambahkan, saat ini puluhan stasiun kereta api (KA) sudah menggunakan GeNose sebagai syarat perjalanan jarak jauh. Selain itu GeNose juga sudah dimanfaatkan di empat bandara.

"Kita juga akan menjangkau moda trasportasi laut," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More