SuaraJogja.id - Lembaga Penelitian dan Pengembangan Desaku menciptakan inovasi pengolahan limbah plastik yang digunakan sebagai bahan campuran pasir untuk pembuatan paving block dan semacamnya. Selain ramah lingkungan dan hasil akhir produk pun menjadi lebih kuat, harga produk pun juga masih bisa bersaing di pasaran.
Perwakilan tim inventor, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Desaku, Tri Setyawati, mengatakan, memang sudah ada beberapa inovasi yang hampir mirip dengan yang dibuatnya ini. Namun yang menjadi perbedaan adalah dari segi proses pembuatan hingga harga jual yang terlampau tinggi.
"Yang lain itu ada cuma tidak ramah lingkungan dan harga jualnya pun mahal," kata Tri kepada awak media di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (30/4/2021).
Dijelaskan Tri bahwa harga produk yang dipatok oleh pihaknya bahkan bisa dibilang masih sangat bersaing dengan produk yang dibuat dari semen.
Baca Juga: Lembaga Penelitian Desaku Manfaatkan Limbah Plastik Gantikan Semen
"Kita mengacu di pasar dengan harga pasar dengan kekuatan yang sama yaitu Rp350-400 ribu itu harganya kalau di pasar harganya 1 meter persegi, dibanding semen itu sekitar Rp100-120 ribu," ujarnya.
Peningkatan harga itu bukan tanpa dasar. Pasalnya, terdapat sejumlah keunggulan yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen terkait produk ramah lingkungan tersebut.
"Kami masih bersaing dengan kualitas yang sama. Dengan fleksibilitas bentuk, dengan proses yang cepat, dan pemanfaatan limbah. Karena memang tujuan utamanya adalah membantu memecahkan solusi sampah plastik," terangnya.
Lebih lanjut, Tri menuturkan, dari sekian banyak jenis plastik yang ada, pihaknya memanfaatkan plastik berjenis LDPE (Low Density Polyethylene). Atau dalam bahasa sederhana dapat diketahui sebagai plastik kresek.
Namun memang pada prinsipnya semua jenis plastik tetap bisa digunakan untuk teknologi tersebut.
Baca Juga: Pemprov DKI Rancang Pengelolaan Kota Tua-Sunda Kelapa Ramah Lingkungan
"Kami fokus di plastik kresek itu karena limbah plastik yang paling tidak dilirik orang pemulung pun males ngambilnya. Jadi kalau PVC yang 30 cm saja itu pasti diambil orang. Tapi kalau kresek ada 10-15 buah di jalan pasti dicuekin," ujarnya.
Dari sisi pemilihan bahan itu saja sudah memberikan manfaat tidak hanya bagi lingkungan sekitar. Selain mengurangi sampah plastik juga menggerakan ekonomi.
"Dalam artian pemulung bisa menjadi menambah pemasukan, bank sampah jalan, TPS 3R dan TPA pun bisa bergerak semua," imbuhnya.
Terkait dengan keefektifan mengurangi masalah sampah plastik sendiri, kata Tri, dalam sehari setidaknya produksi itu dapat menyerap minimal 250 kilogram sampah plastik. Padahal saat ini produksi masih dengan mesin skala kecil.
Meski masih jauh jika memang dibandingkan dengan gelontoran dana pemerintah untuk persoalan sampah di Indonesia. Namun produk ini setidaknya menjadi inovasi yang secara riil terus mengurangi sampah plastik.
"Artinya benar-benar menyelesaikan masalah. Kalau yang lain itu kan dibakar, dileleh, dicetak ulang tapi sebetulnya fisiknya masih plastik. Dikemudian hari akan tetap menjadi masalah. Kalau ini plastiknya kita simpan di dalam produk," tegasnya.
Desaku sebagai Lembaga Penelitian dan Pengembangan memang sudah concern di dalam lingkungan khususnya limbah. Bahkan ada beberapa limbah lain yang sudah dicoba untuk diteliti lebih jauh pemanfaatannya semisal limbah batu bara, hingga sawit.
"Kami melihat bahwa limbah itu bisa menyebabkan banyak masalah, kesehatan, lingkungan, juga ekonomi dan lain-lain," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Menikmati Liburan Tenang dan Berkelanjutan: Ini 4 Rekomendasi Akomodasi Ramah Lingkungan di Lombok
-
Tren Fesyen Ramah Lingkungan, Yuk Perpanjang Umur Pakaianmu!
-
Lexus Feast Sajikan Perjalanan Kuliner Mewah dengan Bahan Ramah Lingkungan, Inovasi Khusus Chef Maurizio Bombini
-
Kurangi Limbah Plastik, BOLD Terapkan Program Trade-In
-
IIF Bahas Tantangan dan Peluang Investasi Transportasi Ramah Lingkungan dalam Seminar Infrastruktur Berkelanjutan
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi