SuaraJogja.id - Sampah plastik masih menjadi persoalan pelik bagi masyarakat Indonesia. Ketergantungan orang terhadap plastik di dalam kesehariannya membuat tak ada habisnya masalah ini.
Berbagai cara dan inovasi terus dikembangkan oleh para peneliti dan pemangku kebijakan untuk menuntaskan masalah sampah plastik. Mulai dari cara-cara daur ulang hingga pemanfaatan sebagai bahan kerajinan.
Namun apa jadinya jika kumpulan sampah plastik tadi digunakan sebagai substitusi semen sebagai bahan campuran untuk membuat batako hingga paving block? Apakah hasilnya akan tetap sama saja atau justru lebih kuat dibanding campuran pada umumnya?
Perwakilan tim inventor, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Desaku, Tri Setyawati, menjadi salah satu peneliti yang mencetuskan ide pemanfaatan plastik tersebut. Semua berawal dari lima tahun silam ketika eksperimental riset mengenai plastik sebagai campuran pasir ini dilakukan.
Baca Juga: Inspiratif! Pria Buleleng Sulap Sampah Plastik Jadi Karya Bernilai Tinggi
"Berangkatnya itu semua dari teori dasar, akhirnya kita bahasanya adalah eksperimental riset. Jadi tetep dengan basic teori tapi ya kita coba," kata Tri, kepada awak media di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (30/4/2021).
Lebih lanjut Tri menceritakan awal mula teknologi pencampuran plastik dengan pasir ini dapat ditemukan hingga dimanfaatkan hingga saat ini.
Tri menyatakan bahwa sebenarnya teknologi tersebut adalah cara ia dan timnya melihat percakapan di masyarakat terkhusus tentang sampah plastik. Ditambah pula dari kesadaran yang muncul yakni di dalam kehidupan sehari-hari pun tidak mungkin lepas dari plastik.
"Jadi solusinya bukan pemanfaatan plastiknya tapi pengelolaan limbahnya. Kami sudah melakukan beberapa penelitian dari lima tahun yang lalu," terangnya.
Sebelum memutuskan untuk fokus memanfaatkan limbah plastik, Tri juga pernah melakukan penelitian untuk mencampurkan limbah kayu dan berbagai macam media lain. Namum ternyata hasilnya tidak terlalu efektif dan tidak bisa bernilai ekonomis.
Baca Juga: PSS Sleman Liburkan Pemain Selama 21 hari
"Tapi kami akhirnya memfokuskan diri kepada pasir [sebagai campuran] karena bahan bangun dan kegiatan insfatruktur jalan terus," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Tantangan Industri Semen Berat, SMGR Kempit Pendapatan Rp36 Triliun
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
-
Inovasi Pengelolaan Sampah Plastik: Sucofindo-Containder Teken MoU untuk Solusi Berkelanjutan
-
Maluku Utara Siap Ekspor Sampah Plastik, Jadi Penghasilan untuk Masyarakat
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green