SuaraJogja.id - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho menyatakan hingga saat ini pihaknya belum berencana untuk melakukan penyekatan antarkabupaten atau kota yang ada di DIY.
Hal itu berkaitan dengan aturan terbaru pemerintah terkait dengan larangan mudik lokal atau mudik di kawasan aglomerasi antarkabupaten/kota. Sebagaimana diketahui DIY sendiri masuk dalam kategori sebagai wilayah aglomerasi.
"Sampai saat ini sepertinya menjadi kurang efektif [penyekatan antar kabupaten atau kota di DIY] justru nanti malah bisa berkerumun dan lebih riskan lah," kata Agus kepada wartawan, Sabtu (8/5/2021).
Lebih lanjut terkait dengan aturan larangan mudik di wilayah aglomerasi itu, kata Agus, dilihat secara geografis Yogyakarta yang tidak terpisah tentu menjadi sangat sulit. Menurutnya upaya preventif dengan protokol kesehatan 5M yang menjadi wajib untuk semakin diperketat.
Pengetatan protokol kesehatan tersebut juga dapat digunakan sebagai kontrol masyarakat. Selain di sisi lain masyarakat juga turut mengawasi lingkungannya sendiri.
"Lalu peran satgas Covid-19 di tingkat kota sampai ke kelurahan hingga RT dan RW itu kita efektifkan. Sehingga sesuai dengan Pak Sekda DIY, kami tentunya akan menindaklanjuti untuk upaya preventif. Karena kalau disekat ini mau berapa ribu orang [yang dikerahkan]," ungkapnya.
Agus menilai langkah-langkah kearifan lokal di wilayah DIY masih akan menjadi tindaklanjut yang efektif. Dengan mengoptimalkan protokol kesehatan dan satgas Covid-19 di tingkat yang paling rendah.
Sebelumnya diberitakan Sekda DIY, Baskara Aji mengungkapkan, larangan mudik lokal tersebut tidak akan mudah dilaksanakan di DIY. Sebab Pemda akan mengalami kesulitan dalam menutup akses keluar masuk antarkabupaten/kota selama pemberlakukan kebijakan tersebut.
"Ya kalau itu dilaksanakan di DIY itu sulit. Empat kabupaten dan kota selain kulon progo tidak bisa. Jalan tikus lorong-lorong itu banyak," ujar Aji.
Baca Juga: Sambut Lebaran, The Rich Jogja Hotel Suguhkan Promo Paket Syawalan
Aji menyebutkan, akses antar kabupaten/kota di DIY sangat banyak. Terutama Kota Yogyakarta dengan Bantul, Sleman dan Gunung Kidul yang akses lintas hingga ratusan jumlahnya dan merata.
Namun bila pemerintah pusat tetap memberlakukan larangan mudik lokal, Pemda harus kerja keras mencari solusi. Diantaranya memaksimalkan peran Satgas Penanganan COVID-19 di tingkat desa hingga RT/RW.
"Setiap ada orang mau keluar ketok (kelihatan), mau keluar dicegat satgas desa atau rt/rw. Kita tidak mungkin melakukan penjagaan, kecuali kulon progo, kalau mau renang. Kalau regulasinya imbauan, saya kira pak gubernur akan membuat kebijakan," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Sultan HB X Tak Mau Komentari Figur Menteri, Tapi Ungkap Satu Harapan Ini untuk Prabowo
-
Sri Mulyani 'Ditendang' Demi Muluskan Ambisi Prabowo? Ekonom UGM Beberkan Strategi di Balik Reshuffle Kabinet
-
Pasien Korban Ricuh Polda DIY Dipulangkan, Tagihan Rumah Sakit Menggunung! Bagaimana Nasib Pembiayaan?
-
Bocah Pemancing Temukan Arca Kuno di Sungai Sleman: Diduga Peninggalan Mataram Kuno
-
Dompet Digitalmu Bisa Lebih Tebal! Ini 4 Link Aktif DANA Kaget Buat Diklaim