SuaraJogja.id - Malam takbiran, puluhan santri Putri Pondok Pesantren As Istiqom Kalurahan Banaran, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul keracunan. Puluhan santri tersebut diduga keracunan makanan yang dipesan dari sebuah rumah makan di Kapanewon Ponjong.
Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi menuturkan, peristiwa keracunan tersebut terjadi pada Kamis (13/5/2021) siang, tetapi baru dilaporkan ke petugas pada Jumat (14/5/2021) siang menjelang Jumatan. Mendapat laporan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Playen 1 serta Dinas Kesehatan Gunungkidul.
"Kami langsung ke lokasi kejadian dan ambil sampel sisa makanan untuk kita kirim ke laboratorium," tutur Hajar, Jumat.
Hajar mengatakan, peristiwa tersebut bermula ketika pihak pondok pesantren memesan makanan untuk santap malam takbiran. Mereka memesan 480 porsi nasi boks berisi ikan nila bakar, sambal, dan lalapan. Pihak pondok pesantren memesan makanan pada Senin (10/5/2021) dan mengambilnya pada Rabu (12/5/2021) sore.
Baca Juga: Di Malam Takbiran, Lansia Ini Dipertemukan Kembali dengan Keluarganya
Jumlah keseluruhan nasi boks yang dipesan adalah 480 porsi. Masing-masing 380 porsi untuk santri, dan sisanya untuk keluarga ustaz. Semua nasi boks tersebut telah dimakan sebagai santapan buka puasa terakhir di pondok pesantren putri itu.
"Setelah makan itu tidak ada gejala apa pun. Santri biasa menggelar acara takbir," paparnya.
Namun Kamis siang usai salat Id, baru para santri merasakan ada gejala tidak enak pada perut mereka. Sejumlah santri langsung merasakan gejala diare dan ada lagi yang merasakan sakit perut, kram, ataupun muntah. Gejala yang dirasakan para santri memang berbeda-beda, tergantung daya tahan santri.
Para santri tersebut langsung dilarikan ke sejumlah rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Para santri terpaksa dilarikan ke rumah sakit, masing-masing ke PKU Muhamadiyah Wonosari 5 orang santri, Rumah Sakit Nur Rohmah 18 santri, Klinik Wahyu Pratama 6 orang, dan sianya RSUD Wonosari.
"Total ada 160 santri yang keracunan. 1 orang masuk UGD dan opname. Namun yang lain sudah diperkenankan pulang," tambahnya.
Baca Juga: Sakit Hati, Jadi Motif MW Tusuk Bos Mebel saat Malam Takbiran
Hajar mengungkapkan, pihak rumah makan sudah datang menyampaikan permohonan maaf ke Pondok Pesantren. Mereka mengklaim, tidak ada unsur kesengajaan dalam musibah keracunan ini karena, kata mereka, proses memasak dilakukan seperti biasa.
Kepala Puskesmas Playen I dr Yolanda menerangkan, pihak puskesmas baru mendapatkan laporan sebelum salat Jumat. Pihaknya menyayangkan karena laporan terlambat, padahal seharusnya langsung dilaporkan ke puskesmas untuk pendataan dan sampling.
"Sampling yang terbaik adalah sampel yang segera," tandasnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Program MBG Berjalan 3 Bulan, Dikritik Masih Berantakan: Ada Kasus Keracunan Hingga Menu Tinggi Gula
-
Tragedi Keracunan Massal di Klaten, 1 Orang Meninggal dan 127 Dirawat
-
Semarak Perayaan Malam Takbiran di Kawasan Manggarai Jakarta
-
LIVE STREAMING: Puncak Arus Mudik dan Malam Takbiran di Kalimalang Bekasi, Pemudik Sepi!
-
Istiqlal Bergema, Takbiran Idul Fitri Malam Ini Dihadiri Menteri Agama
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat