Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 23 Mei 2021 | 13:15 WIB
Ilustrasi bunuh diri. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - R (63), perempuan asal Pedukuhan Suru, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul ini, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di salah satu kamar rumahnya, Sabtu (22/5/2021) malam.

Aksi R mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri ini menambah daftar panjang kasus bunuh diri di Bumi Handayani, Gunungkidul. Dalam catatan kepolisian setidaknya sudah belasan warga Gunungkidul yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Kapolsek Ngawen AKP Parliska mengatakan, aksi bunuh diri yang dilakukan R terjadi ketika sang suami pamitan kepada korban untuk menghadiri arisan rutin yang digelar warga setempat, Sabtu sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu korban seorang diri di rumah.

"Pasangan ini memang hanya tinggal berdua. Anak-anaknya pergi bekerja di tempat lain," ujar Parliska, Minggu (23/5/2021).

Baca Juga: Sebelum Bunuh Diri, Guru Honorer Tinggalkan Pesan Menyentuh: Titip Anak

Sekitar pukul 21.00 WIB, pertemuan arisan kampung tersebut selesai digelar hingga akhirnya suami korban pulang, tetapi mendapati rumahnya dalam keadaan sepi dan gelap gulita. Padahal ketika suami korban pergi, lampu rumah dalam keadaan menyala.

Suami korban penasaran kemudian menxari wanita yang telah menjadi belahan jiwamya puluhan tahun tersebut. Ia berusaha memanggil-manggil korban usai menyalakan lampu, namun tak ada jawaban. Suami korban langsung masuk ke dalam kamar, tetapi tidak mendapati wanita yang ia cintai itu.

"Suami korban lantas mendapati korban meninggal dengan cara gantung diri. Korban tergantung di emperan belakang rumahnya," tambahnya.

Karena kaget, secara spontan suami korban langsung menurunkan R dengan melepas jeratan tali yang melilit tubuh korban. Suaminya langsung meletakkan tubuh korban di ranjang dekat titik gantung diri. Setelah itu, suami korban lantas mendatangi tetangganya untuk meminta tolong.

Tetangga yang didatangi suami korban langsung histeris dengan berteriak meminta tolong kepada warga lain. Seketika itu juga warga berdatangan ke rumah korban dan ada yang melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Sejurus kemudian polisi bersama petugas puskesmas mendatangi TKP.

Baca Juga: Pesan Terakhir Guru SMK Sebelum Tewas Gantung Diri di Sekolah

"Kami langsung melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan petugas puskesmas ternyata tidak ditemukan bekas penganiayaan kecuali bekas lilitan tali di leher. Dubur korban mengeluarkan kotoran dan inilah yang membuat polisi serta petugas kepolisian membenarkan jika korban meninggal karena bunuh diri.

Jasad korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Polisi belum mengetahui secara pasti penyebab korban nekat gantung diri. Namun dari informasi para tetangga, korban cukup lama menderita penyakit sesak napas.

Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Kontributor : Julianto

Load More