Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 23 Mei 2021 | 16:09 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ditemui wartawan usai sarasehan warga Dusun Poitan, Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, Bantul, Minggu (23/5/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Pemkab Bantul akan segera melakukan uji coba pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tingkat SMP dan SD pada tahun ajaran baru yang jatuh pada Juli 2021. Namun hanya beberapa sekolah yang akan ditunjuk untuk melaksanakan PTM itu.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan Bantul sebelumnya sudah melaksanakan PTM di tingkat SMA. Terdapat dua sekolah yang ditunjuk sebagai percontohan pelaksanaan pembelajaran offline.

“Mulai Juli ya kami lakukan PTM, yang SMA sudah dilakukan. Juli nanti di tingkat SMP dan SD, namun tidak semua. Nanti diuji coba dengan protokol yang sangat ketat,” kata Halim ditemui wartawan saat sarasehan warga di Dusun Poitan, Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, Bantul, Minggu (23/5/2021).

Halim menjelaskan jika dari uji coba yang dilakukan tingkat SD-SMP ini berhasil dan tidak ada penularan Covid-19 yang signifikan, pihaknya akan menerapkan ke sekolah-sekolah lainnya.

Baca Juga: Pemerintah DKI Siapkan 300 Sekolah untuk Uji Coba Belajar Tatap Muka Kedua

“Nanti kami lihat dulu, bagaimana kesanggupan sekolah, apakah ada penularannya. Jika ini berhasil, kami akan lakukan ke sekolah lain,” terang dia.

Hal itu, kata Halim dilakukan secara bertahap. Dimana Pemkab, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) menentukan sekolah mana saja yang sudah siap menggelar PTM.

“Nah di dalam pembelajaran durasi juga dikurangi. Lalu kapasitas kelas tidak full, hanya separuh yang digunakan. Sehingga tidak ada kerumunan dan ada penjagaan jarak antara satu siswa dengan siswa lainnya,” terang dia.

Halim mengungkapkan bahwa Bantul masih perlu melakukan uji coba untuk melakukan pembelajaran normal seperti sebelumnya. Pihaknya juga tak berani mengambil resiko jika nantinya terjadi penularan yang masif, bahkan menciptakan klaster baru.

“Pendidikan juga menjadi utama, namun karena kondisi masih Covid-19 perlu adanya pertimbangan untuk membuka kembali pembelajaran secara tatap muka. Artinya dari uji coba ini menjadi langkah kami untuk bisa menentukan kebijakan ketika sekolah kembali dibuka,” terang dia.

Baca Juga: Legislator: Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka Tergantung Pemda

Load More