SuaraJogja.id - Pascalibur lebaran, tingkat kasus Covid-19 di Kabupaten Bantul tak alami perbedaan yang signifikan. Di sisi lain, ketersediaan ranjang untuk pasien Covid-19 baik di rumah sakit maupun di selter milik Pemkab Bantul 70 persen tersedia dan bisa digunakan.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan saat ini ranjang untuk pasien Covid-19 di wilayahnya masih tersedia. Baik di rumah sakit maupun shleter yang dimiliki pemerintah daerah.
"Saya gak hafal pasti jumlahnya, masih tersedia sekitar 70 persen," kata pria yang akrab disapan Oki tersebut saat dihubungi Senin (24/5/2021).
Sementara untuk selter milik pemerintah sendiri saat ini jumlahnya ada 53. Dari jumlah tersebut, Oki mengaku belum menerima data terbaru berapa ranjang yang terisi atau digunakan. Namun, ia menjelaskan, dari puluhan selter yang dimiliki pemerintah desa, kebanyakan kosong atau tak digunakan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, Dinkes Kota Bandung: Salah Satu Penyebabnya Lebaran
Pascalibur lebaran sendiri, jumlah kasus harian berkisar antara 50 hingga 90 pasien. Dimana jumlah tersebut disebutkan tak jauh berbeda dengan hari raya idulfitri tahun 2020 sebelumnya. Meningkatnya mobilitas masyarakat diduga menjadi alasan tingginya kasus transmisi lokal yang mendominasi penyebaran.
“Dari tahun lalu DIY sudah transmisi lokal. Sumber penularan sendiri sudah ada di wilayah tersebut sejak awal,” kata Oki.
Selain transmisi lokal, Oki juga menyebutkan mengenai banyaknya warga yang terjangkit virus tanpa gejala. Lantaran tidak terdeteksi, warga yang menjadi OTG tersebut dimungkinkan menyebarkan virua Covid-19 kepada orang lain.
Jumlah kasus pasien positif pascalebaran sempat mengalami penurunan drastis. Namun, hal tersebut terjadi lantaran laboratorium tutup selama tiga hari. Meski demikian, Oki menyebutkan bahwa fasilitas kesehatan dan tracer terus melakukan penelusuran terhadap kasus yang masih merebak.
“Jumlahnya sempat turun drastis dimana dalam satu hari hanya terdapat 19 kasus baru. Namun itu karena laboratorium rujukan libur selama 3 hari. Faskes dan tracer tetap melacak kasus,” imbuh Oki.
Baca Juga: Arus Balik, Polda Metro Jaya Temukan 476 Pemudik Terindikasi COVID-19
Selanjutnya, Panewu Kapanewon Banguntapan Fauzan Muarifin mengatakan bahwa di kawasannya terdapat selter Covid-19 yang tersebar di setiap desa. Hunian sementara untuk isolasi pasien tersebut dilengkapi dengan fasilitas lengkap layaknya rumah pada umumnya.
"Ada yang di gedung SD, ada yang di gedung PUSTU puskesmas pembantu, ada yang di gedung milik desa," kata Fauzan.
Meski dilengkapi dengan fasilitas seperti kasur, almari, MCK, air minum dan sebagainya namun seluruh ranjang yang tersedia kosong atau tidak terpakai. Hal tersebut terjadi salah satunya lantaran trend kasus Covid-19 di Banguntapan sudah mengalami penurunan.
Fauzan mengatakan, meski kosong, tetapi semua ranjang siap digunakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Ia menyebutkan meski terkadang mengalami peningkatan, namun trend kasus Covid-19 di kawasannya cenderung turun. Data tersebut membuatnya optimis dapat menghadapi pandemi dengan baik.
"Masyarakat harus tetap waspada. Tidak saja harus tetap menjaga imun, tetapi juga tetap disiplin dalam pelaksanaan protokol kesehatan," tukasnya.
Menurutnya kegiatan ekonomi, sosial kemasyarakatan, budaya dan pendidikan masih bisa dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan jumlah peserta yang terbatas. Agar tidak menimbulkan kerumunan.
Berita Terkait
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Naik Signifikan, Sehari Bertambah 200 Pasien Baru
-
Cek Fakta: Kemenkes Wajibkan Pakai Masker Lagi Karena Kasus Covid-19 Melonjak, Benarkah?
-
Kasus Covid-19 Terus Naik, PB IDI Sebut Vaksinasi Bukan Segalanya
-
Covid-19 Naik Lagi, Ini Rekomendasi 4 Alat Tes Antigen Mandiri di Rumah
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony