SuaraJogja.id - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengakui terdapat sedikit kesalahan perhitungan terkait dengan lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya pascalebaran. Jika awalnya pemudik diperkirakan akan bergerak hingga H+7 Lebaran saja, tetapi malah mobilisasi itu terjadi setelahnya.
"Sebetulnya seperti yang pernah saya sampaikan ya kita agak meleset. Perkiraan itu kan liburnya mulai tanggal 12 Mei 2021. Nah tujuh hari setelah tanggal 12 Mei itu kan berarti tanggal 19 Mei 2021 ternyata kenaikannya belum signifikan," ujar Joko saat ditemui awak media di Kantor Dinkes Sleman, Selasa (25/5/2021).
Justru pihaknya mendapati bahwa kebanyak masyarakat melakukan perjalanan mudik mulai 18 Mei 2021. Dengan kondisi itu lantas, pihaknya segera bergegas untuk melakukan perhitungan ulang terkait skenario kemungkinan lonjakan kasus Covid-19.
Jika pergerakan dimulai tanggal 18 Mei 2021 berarti seminggu setelah itu diperkirakan akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Bumi Sembada.
"Sehingga yang harus kita antisipasi adalah tanggal 18 Mei sampai seminggu setelahnya sebab akan terjadi peningkatan yang cukup tinggi," tuturnya.
Bahkan peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 itu sudah terbukti dalam beberapa hari terakhir. Disebutkan Joko, penambahan itu bahkan menyetuh angka 100 kasus perhari.
Joko menyampaikan bahwa peningkatan pada hari ini saja tercatat melebihi 100 kasus atau sekitar 119 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah itu melonjak ketika dibandingkan beberapa hari sebelumnya yang hanya mencatat tambahan 20 atau 30 kasus saja.
"Jadi mungkin istilahnya mudik lebaran gelombang 2 itu yang masih harus kita antisipasi sampai akhir bulan Mei bahkan sampai awal Juni," tegasnya.
Mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya, Joko memastikan sudah menyiapkan berbagai upaya. Di antaranya dengan tetap mengintensifkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Baca Juga: 6 Ambulans Jemput 25 Warga Ngaglik Positif Covid-19, Antar Isolasi ke Asrama Haji
Selain itu yang lebih penting secara terus menerus menyiapkan fasilitas kesehatan untuk digunakan sebagai tempat isolasi. Mulai dari rumah sakit hingga fasilitas kesehatan lainnya yang ada di Kabupaten Sleman.
"Seperti yang sudah sering saya sampaikan, 25 rumah sakit di Sleman tetap tidak menutup, tidak mengurangi bed. Kemudian instalasi shelter itu yang Rusunawa Gemawang tetap hidup. Asrama Haji yang sebelumnya kita tutup, kita buka lagi. Belum lagi sekarang kita sedang mengejar shelter-shelter kalurahan supaya bisa dihidupkan lagi," bebernya.
Ditanya terkait update terbaru zonasi wilayah di Kabupaten Sleman, Joko menuturkan hanya menyisakan satu zona merah yakni di Kapanewon Ngaglik. Dengan sisanya masih didominasi oleh zona oranye dan kuning.
"Zona merah tinggal satu sebetulnya ya itu di Caturharjo, Sleman itu yang zona oranye ada 11. Memang yang paling banyak zona kuning. Merahnya jelas tinggal 1 di Ngaglik itu," terangnya.
Perlu diketahui berdasarkan data terakhir pada Selasa (25/5/2021) kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sleman secara akumulatif sejak pandemi berlangsung sudah mencapai 15.360 terpapar Covid-19. Dengan sebanyak 454 kasus dinyatakan meninggal dunia.
Berita Terkait
-
6 Ambulans Jemput 25 Warga Ngaglik Positif Covid-19, Antar Isolasi ke Asrama Haji
-
35 Temuan Kasus Covid-19 Baru di Ngaglik, Total 55 Warga Terpapar
-
Varian Baru Covid-19 Diduga Sudah Masuk di Sleman, Begini Penjelasan Dinkes
-
Kasus Covid-19 Melonjak, Wako Pontianak: 71 Persen Tempat Tidur RS Terisi
-
India Zona Merah Covid-19: Renault, Nissan, dan Hyundai Hentikan Produksi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Bantul Optimis Swasembada Beras 2025: Panen Melimpah Ruah, Stok Aman Hingga Akhir Tahun
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
-
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti