SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menyatakan tetap melaksanakan program vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin jenis AstraZeneca. Di Bumi Sembada sendiri penyuntikan vaksin AstraZeneca akan memprioritaskan warga di atas usia 50 tahun.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinkes Kabupaten Sleman Joko Hastaryo. Bahkan disebutkan pelaksanaan vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca sudah dimulai sejak hari minggu lalu.
"Malah sedang kita mulai [vaksinasi Covid-19 dengan vaksin AstraZeneca]. Mulai hari minggu kemarin kita pakai," kata Joko saat dikonfirmasi awak media, Rabu (26/5/2021).
Mengenai sasaran kelompok masyarakat yang mendapatkan vaksinasi menggunakan AstraZeneca, kata Joko, di Sleman akan diprioritaskan kepada warga di atas usia 50 tahun. Sehingga vaksin tersebut juga termasuk cocok untuk digunakan oleh para warga lanjut usia (lansia).
"Prioritas untuk usia di atas 50 tahun, sehingga cocok untuk lansia. Selain itu juga ke sasaran pelayanan publik, utamanya pedagang pasar tradisional maupun modern," ujarnya.
Kendati memang memprioritaskan warga di atas 50 tahun yang mendapatkan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Pihaknya menyatakan untuk warga yang berusia di atas 30 tahun masih aman jika mendapatkan vaksin AstraZeneca.
"Prioritas untuk usia di atas 50 tahun tapi masih aman juga untuk usia di atas 30 tahun. Sesuai saran IDI [Ikatan Dokter Indonesia] AstraZeneca tidak untuk usia di bawah 30 tahun," tegasnya.
Joko menjamin vaksin Covid-19 AstraZeneca masih tetap aman digunakan. Sebab pihaknya juga sudah mendapat data dan surat resmi yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan.
Selain itu juga vaksin AstraZeneca yang dimiliki dan digunakan di Sleman memiliki nomor batch yang berbeda dari vaksin serupa yang dihentikan penggunanya.
Baca Juga: 6 Ambulans Jemput Satu Kampung di Sleman yang Terpapar Covid-19
"Artinya yang tidak boleh diteruskan itu hanya yang batchnya batch CTMAV547. Nah yang lain kan tidak masalah. Kemarin hari minggu kita juga ada vaksinasi massal di SCH di situ menggunakan itu," tuturnya.
Ditambahkan Joko, hingga pemantauan terakhir yang dilakukan pihaknya kepada penerima vaksin AstraZeneca juga tidak ditemukan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berat. Meski KIPi tetap ada namun masih tergolong ringan.
"KIPI ada tapi ya ringan. Cuma jumlahnya memang lebih banyak dibanding ketika Sinovac itu. Tidak sampai satu persen," imbuhnya.
Terkait dengan dosis vaksin AstraZeneca yang dimiliki oleh Dinkes Sleman hingga saat ini, dikatakan Joko masih sekitar 3 ribu dosis. Namun jumlah itu masih akan bertambah dalam waktu dekat.
"Kalau sampai sekarang kita baru 3 ribu [dosis] menerimanya tapi dalam waktu dekat ini akan datang sekitar 35 ribu dosis," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Profil Ni Made Dwipanti Indrayanti: Sekda DIY Perempuan Pertama di Jogja yang Sarat Prestasi
-
Rahasia Serangga Kali Kuning Terungkap! Petualangan Edukatif yang Bikin Anak Cinta Alam
-
Ni Made Jadi Sekda DIY: Mampukah Selesaikan Masalah Sampah dan TKD yang Membelit Yogyakarta?
-
40 Kebakaran dalam 8 Bulan di Yogyakarta: Waspada Korsleting dan Kelalaian
-
Kesiapsiagaan Nasional Gagal Tanpa Ini! Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Soal Musim Hujan Lebih Awal