Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 27 Mei 2021 | 07:55 WIB
Warga Jabung secara mandiri memboyong para lansia untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 di RSUD Sleman - (SuaraJogja.id/HO-RSUD Sleman)

SuaraJogja.id - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman Joko Hastaryo menyatakan bahwa Kabupaten Sleman menduduki peringkat ke tiga tercepat secara nasional untuk program vaksinasi bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia). Bumi Sembada hanya tertinggal oleh Jakarta Selatan dan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaannya.

"Kita [vaksinasi] lansia sudah menjadi rangking ke tiga secara nasional. Jadi kecepatan kita untuk vaksin lansia paling [cepat] urutan ke tiga. Pertama itu Jakarta Selatan, dua Kabupaten Bandung, ketiga Sleman," kata Joko, kemarin.

Joko menjelaskan hingga saat secara keseluruhan Dinkes Kabupaten Sleman mencatat sebanyak 158 ribu warga sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua mencapai 115 ribu orang.

"Di antara itu lansia sudah sebanyak 82 ribu untuk dosis pertama. Lalu untuk dosis kedua yakni 45 ribu. Masuk ke jumlah [keseluruhan] tadi," ujarnya.

Baca Juga: Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 Meleset, Dinkes Sleman: Antisipasi hingga Awal Juni

Berdasarkan jumlah itu, kata Joko, maka di Sleman masih menyisakan 11 ribu warga yang masuk dalam kategori lansia. Kendati begitu, pihaknya tetap akan membuka pendaftaran lagi untuk para lansia yang terlewat dalam pendataan sebelumnya.

"Lansia tinggal [menyisakan] 11 ribu tapi karena kita menyadari banyak juga lansia yang belum mendaftar kita buka lagi pendaftaran," tuturnya.

Ditanya mengenai trik Dinkes Sleman bisa menduduki peringkat ketiga dalam percepatan proses vaksinasi Covid-19 bagi lansia, Joko menyampaikan itu bagian dari strategi internal.

Jika penanganan Covid-19 hingga vaksinasi itu merupakan bagian dari ketugasan di bidang Pengendalian dan Penularan Penyakit (P2P) saja. Maka pihaknya memilih untuk memecah tugas vaksinasi Covid-19 itu kepada seluruh bidang yang ada di Dinkes Sleman.

"Begini, baik Covid-19 maupun vaksinasi ini kalau di Dinas Kesehatan hanya di satu bidang yaitu P2P bidangnya Bu Novi [Kepala Bidang P2P Dinkes Sleman]. Nah karena Bu Novi konsentrasi untuk penanggulangan Covid-19 maka vaksinasinya kita pecah. Jadi statusnya vaksinasi ini kerjaannya dinas kesehatan," terangnya.

Baca Juga: Sleman Disebut Zona Merah COVID-19 Indonesia, Begini Respon Dinkes Sleman

Langkah tersebut yang merupakan bagian dari strategi internal dari Dinkes Sleman untuk program vaksinasi khususnya bagi para lansia. Secara khusus kelompok masyarakat lansia akan diserahkan kepada bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas).

Sebab disebutkan Joko, Bidang Kesmas memang sudah akrab dengan para lansia dengan program-program sebelumnya. Kemudian ada juga petugas pariwisata hingga transportasi publik yang diserahkan ke Bidang Pelayanan Medis serta bekerja sama dengan pihak-pihak terkait.

Kompetisi internal di Dinkes Sleman yang membuat semua bidang yang ada bekerja dengan lebih cepat. Sehingga program vaksinasi Covid-19 bukan hanya menjadi urusan satu bidang saja melainkan semua bidang.

"Sehingga yang lansia dikejar oleh Bidang Kesmas ini bisa cepat sekali. Nah ini internal kita menciptakan kompetisi saja, cepet-cepetan gitu. Iya saling membantu dan ini memang pekerjaannya Dinas Kesehatan, kalau hanya pekerjaannya Bidang P2P saja wah ya nggak selesai-selesai," pungkasnya.

Load More