SuaraJogja.id - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman Joko Hastaryo menyatakan bahwa Kabupaten Sleman menduduki peringkat ke tiga tercepat secara nasional untuk program vaksinasi bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia). Bumi Sembada hanya tertinggal oleh Jakarta Selatan dan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaannya.
"Kita [vaksinasi] lansia sudah menjadi rangking ke tiga secara nasional. Jadi kecepatan kita untuk vaksin lansia paling [cepat] urutan ke tiga. Pertama itu Jakarta Selatan, dua Kabupaten Bandung, ketiga Sleman," kata Joko, kemarin.
Joko menjelaskan hingga saat secara keseluruhan Dinkes Kabupaten Sleman mencatat sebanyak 158 ribu warga sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua mencapai 115 ribu orang.
"Di antara itu lansia sudah sebanyak 82 ribu untuk dosis pertama. Lalu untuk dosis kedua yakni 45 ribu. Masuk ke jumlah [keseluruhan] tadi," ujarnya.
Baca Juga: Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 Meleset, Dinkes Sleman: Antisipasi hingga Awal Juni
Berdasarkan jumlah itu, kata Joko, maka di Sleman masih menyisakan 11 ribu warga yang masuk dalam kategori lansia. Kendati begitu, pihaknya tetap akan membuka pendaftaran lagi untuk para lansia yang terlewat dalam pendataan sebelumnya.
"Lansia tinggal [menyisakan] 11 ribu tapi karena kita menyadari banyak juga lansia yang belum mendaftar kita buka lagi pendaftaran," tuturnya.
Ditanya mengenai trik Dinkes Sleman bisa menduduki peringkat ketiga dalam percepatan proses vaksinasi Covid-19 bagi lansia, Joko menyampaikan itu bagian dari strategi internal.
Jika penanganan Covid-19 hingga vaksinasi itu merupakan bagian dari ketugasan di bidang Pengendalian dan Penularan Penyakit (P2P) saja. Maka pihaknya memilih untuk memecah tugas vaksinasi Covid-19 itu kepada seluruh bidang yang ada di Dinkes Sleman.
"Begini, baik Covid-19 maupun vaksinasi ini kalau di Dinas Kesehatan hanya di satu bidang yaitu P2P bidangnya Bu Novi [Kepala Bidang P2P Dinkes Sleman]. Nah karena Bu Novi konsentrasi untuk penanggulangan Covid-19 maka vaksinasinya kita pecah. Jadi statusnya vaksinasi ini kerjaannya dinas kesehatan," terangnya.
Baca Juga: Sleman Disebut Zona Merah COVID-19 Indonesia, Begini Respon Dinkes Sleman
Langkah tersebut yang merupakan bagian dari strategi internal dari Dinkes Sleman untuk program vaksinasi khususnya bagi para lansia. Secara khusus kelompok masyarakat lansia akan diserahkan kepada bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas).
Sebab disebutkan Joko, Bidang Kesmas memang sudah akrab dengan para lansia dengan program-program sebelumnya. Kemudian ada juga petugas pariwisata hingga transportasi publik yang diserahkan ke Bidang Pelayanan Medis serta bekerja sama dengan pihak-pihak terkait.
Kompetisi internal di Dinkes Sleman yang membuat semua bidang yang ada bekerja dengan lebih cepat. Sehingga program vaksinasi Covid-19 bukan hanya menjadi urusan satu bidang saja melainkan semua bidang.
"Sehingga yang lansia dikejar oleh Bidang Kesmas ini bisa cepat sekali. Nah ini internal kita menciptakan kompetisi saja, cepet-cepetan gitu. Iya saling membantu dan ini memang pekerjaannya Dinas Kesehatan, kalau hanya pekerjaannya Bidang P2P saja wah ya nggak selesai-selesai," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Siap Divaksinasi, Pelaku UKM Ini Tak Masalah Disuntik Vaksin AstraZeneca
-
Satgas Covid-19 Tegaskan Kematian Usai Vaksinasi Tak Berhubungan dengan Vaksin
-
Marak Korban Meninggal Usai Vaksinasi Covid-19, Kominfos dan Dinkes Bali Bersuara
-
Jepang Vaksinasi Atlet Olimpiade Awal Juni 2021
-
Benarkah Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Sebabkan Efek Samping Nyeri Kaki? Ini Kata PHE
Terpopuler
- Jangan Salah Pilih! Ini 3 Mobil Keluarga Bekas Rp50 Jutaan yang Paling Minim Perawatan
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 26 Juni: Klaim Golden Gloo Wall dan Diamond
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- 5 Mobil Bekas Merek VW Termurah: Semiring Harga Avanza Bekas
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Desain Mewah Rp 80-100 Juta: Ada BMW dan Honda
Pilihan
-
Timnas Indonesia Awas Kebingungan! Malaysia Punya 5 Pemain Bernama Danish di Piala AFF U-23 2025
-
Kemenkeu Ungkap Prabowo Tebas 145 Peraturan Sektor Pertanian, Dampaknya Bikin Ngeri!
-
Penjual E-commerce Kena Pajak, Kemenkeu Minta Para Pelapak Tenang
-
Bukan Kanan Atau Kiri, Ini Jalan Ekonomi yang Diambil Prabowo
-
Dugaan Malpraktik Dokter Senior RSCM, Terancam Karier Tamat Hingga Penjara 5 Tahun
Terkini
-
Aksi Kecil untuk Lingkungan, Ini Cara Onthelis Jogja Peduli Sampah di Tengah Momen Liburan
-
8 Lembaga Baru Era Prabowo Muncul, Pakar UGM: Inovasi atau Tumpang Tindih?
-
BRI Dukung UMKM BRILian ToRi Coffee Ekspor Kopi Toraja dan Kenalkan Budaya Indonesia
-
Dari Asongan ke Kampus Impian: Kisah Inspiratif Putri Raih Beasiswa Penuh di UGM
-
AgenBRILink dari BRI Dukung UMKM Tumbuh Lewat Layanan Keuangan Inklusif