SuaraJogja.id - Memperingati bencana gempa bumi yang menimpa Kabupaten Bantul 27 Mei 2006 lalu, Badan Bencana Daerah (BPBD) Bantul bersama dengan pemerintah daerah mengadakan peringatan. Dalam kegiatan tersebut, pemerintah mengajak masyarakat untuk kembali mengingat proses kebangkitan dari bencana.
Dengan tema 'Merawat Ingatan Masyarakat dalam Mewujudkan Bantul Tangguh Bencana' Mantan Bupati Kabupaten Bantul, Idham Samawi dan Mantan Ketua DPRD Kabupaten Bantul, Joko Purnomo turut menceritakan bagaimana pemerintah bangkit membangun Bantul setelah diguncang gempa 5,9 SR.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Bantul, Dwi Daryanto menyampaikam jika gempa yang berlangsung selama 57 detik tersebut mengguncang wilayah Bantul sampai ke seluruh DIY dan Jawa Tengah. Peristiwa tersebut masih teringat jelas di dalam benaknya.
"Peristiwa dahsyat tersebut tentunya tidak luput dari sebuah pembelajaran dan hikmah yang harus dijadikan titik balik bangkitnya kesadadan masyarakat bahwa kita hidup di wilayah rawan bencana," kata Dwi dalam acara peringatan di Potrobayan, Silrihardono, Pundong.
Baca Juga: Kenang Tragedi 27 Mei, BPPTKG: Usai Gempa Jogja Merapi Bergejolak Hingga Tak Stabil
Meski saat bencana tersebut terjadi pengetahuan masyarakat terhadap bencana masih sangat rendah, namun satu hal yang patut dibanggakan adalah proses pemulihan yang hanya berlangsung selama dua tahun. Karenanya, Dwi mengatakan peristiwa tersebut harus terus diingat dan disampaikan ke generasi berikutnya sebagai pembelajaran.
Peringatan yang dilakukan hampir setiap tahun, tidak hanya mengingatkan mengenai bencana dahsyat yang menghilangkan ribuan nyawa. Namun juga melestarikan kearifan lokal berupa kekuatan warga setempat dalam membentuk ketangguhan masyarakat Bantul. Kearifan tersebut dikenal sebagai 5G, yakni guyub rukun, gotong royong, golong gilig, greget, semangat gumregah dan gemregut.
Melalui kegiatan ini juga, Dwi mengaku ingin mengingatkan masyarakat jika bencana gempa bumi akan terus berulang. Meski sebelum tahun 2006 ada banyak bencana yang menimpa Bantul, namun gempa berkekuatan 5,9 SR itu menjadi titik balik bagi warga bumi projotamansari.
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenang sekaligus mendoakan pada seluruh warga masyarakat yang menjadi korban gempa bumi tahun 2006," imbuhnya.
Sementara itu mantan Bupati Kabupaten Bantul periode 1999 sampai 2010 mengatakan meskipun rakyatnya ditimpa bencana, namun ia tidak ingin masyarakat mengemis bantuan di tepi-tepi jalan. Pada hari itu juga, setelah gempa terjadi Idham bersama dengan timnya langsung mengadakan rapat di Rumah Dinas Bupati untuk merubah APBD.
Baca Juga: BMKG Investigasi SMS Peringatan Dini Gempa Bumi 8,5 SR dan Tsunami Jawa-Bali 4 Juni 2021
"Waktu itu bersama pak lurah dan bu lurah harus bagi tugas, sebagian mengurus bantuan, sebagian menjaga keamanan, yang harus panen ya panen, agar aktifitas ekonomi bisa terus terjadi," kata Idham.
Berita Terkait
-
Kenapa Jepang Sering Terjadi Gempa Bumi? Prediksi Mengerikan di Palung Nankai Bikin Khawatir
-
Indonesia di Ambang Bencana Megathrust? Ini Daftar 13 Wilayah Paling Terancam
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
Gempa Perparah Krisis Myanmar: PBB Desak Pendanaan Darurat di Tengah Perang Saudara
-
Menlu Sugiono Pastikan Belum Ada WNI yang Menjadi Korban Jiwa dalam Musibah Gempa Myanmar
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital