Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 27 Mei 2021 | 15:47 WIB
Wakil Bupati Kabupaten Bantul Joko Purnomo membuka acara peringatan dengan memukul kentongan, Kamis (27/5/2021). - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)

Di sisi lain, Idham juga sempat kebingungan ketika bantuan yang diberikan untuk pembangunan rumah rusak berat hanya Rp 15 juta, rusak sedang Rp 4 juta dan rusak ringan Rp 1 juta. Bantuan tersebut juga akan diberikan secara termin. Dengan jumlah tersebut, Idham membentuk kelompok masyarakat yang akan memutuskan rumah siapa yang akan terlebih dahulu dibangun dan sebagainya.

Bantuan juga datang dari berbagai daerah, seperti Magelang, Purworejo dan Kebumen dengan membawa hasil panen mereka. Barang-barang tersebut diberikan sebagai bantuan untuk warga yang terdampak. Menurut Idham, gotong royong menjadi salah satu cara masyarakat bangkit dari bencana.

"Harta benda boleh hancur, harga diri tidak boleh luntur. Itu karakternya orang Bantul," imbuhnya.

Pemerintah Bantul sendiri sengaja membuat berbagai banner berisi kata-kata semangat untuk membangkitkan gairah masyarakat setempat. Idham ingin masyarakat tidak menyerah atau mengemis di tengah situasi dahsyat tersebut. APBD yang semula digunakan untuk berbagai hal juga lantas dialihkan untuk pemulihan bencana.

Baca Juga: Kenang Tragedi 27 Mei, BPPTKG: Usai Gempa Jogja Merapi Bergejolak Hingga Tak Stabil

Acara peringatan 15 tahun gempa Bantul, diaelenggarakan di Protobayan, Sridonoharjo, Pundong, Bantul Kamis (27/5/2021). Selain dihadiri masyarakat sekitar, kegiatan tersebur juga dihadiri Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan yang berencana akan membangun wisata edukasi terkait gempa di sekitar episentrum.

Load More