SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul bersama dengan pemerintah daerah mengadakan acara peringatan 15 tahun gempa bumi yang mengguncang wilayah setempat. Dalam momentum itu, Wakil Bupati Kabupaten Bantul, Joko Purnomo menangis mengingat dirinya yang merasa gagal mengayomi rakyat saat menjabat sebagai Ketua DPRD.
Dalam sambutanya, Joko menceritakan bagaimana ia dan Idham Samawi, yang saat itu menjabat Bupati Bantul, menghadapi situasi gempa. Meski demikian, dalam peringatan 15 tahun gempa berkekuatan 5,9 SR itu Joko mengingatkan untuk tidak larut dalam kesedihan.
"Yang sangat kita pentingkan saat itu adalah masyarakat kita sangat sadar bahwa tidak boleh terpuruk dan larut dalam kesedihan," kata Joko dalam sambutannya Kamis (27/5/2021).
Mengingat gempa 15 tahun lalu, Joko mengaku mendampingi Idham di rumah sakit sejak pukul 06.00 WIB. Sembari mengusap air mata yang mengalir di sudut matanya, Joko menceritakan bagaimana Idham menyebut diri mereka sebagai pemimpin yang tidak beraga karena melihat banyak warga yang bergelimpangan di depannya, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Baca Juga: Rawan Gempa Bumi, BNPB Canangkan Bangun Wahana Edukasi di Bantul
Di sisi lain, satu hal membanggakan yang diakui Joko adalah satu hari setelah gempa terjadi pihaknya langsung mengadakan rapat di DPRD bersama dengan Bupati untuk melakukan refocusing anggaran. Kesepakatan perubahan anggaran APBD juga langsung dilaksanakan satu hari setelahnya.
Mengenang saat pemulihan bencana, Joko menceritakan bagaimana Idham sebelumnya melarang masyarakat untuk mengemis bantuan di jalan. Dalam kurun waktu dua tahun, Bantul akhirnya berhasil bangkit dari pemulihan bencana pasca gempa dahsyat dengan kedalaman 10 km dan titik episentrum di Protobayan, Srihardono, Pundong, Bantul.
"Kehilangan harta benda tidak apa-apa tapi jangan sampai kehilangan harga diri," tukasnya.
Berbeda dengan sebelumnya, saat ini Joko menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Bantul dan masyarakat sendiri tengah berhadapan dengan pandemi covid-19. Jika sebelumnya bencana gempa hura haranya bisa terlihat, maka berbeda dengan pandemi yang tak kasat mata.
Bersama dengan Abdul Halim Muslih, Joko mengaku menjalin komitmen dengan jajaran Forkopimda untuk menghambat penularan covid. Bahkan, Joko berencana agar 17 Agustus 2021 mendatang menjadi momentum agar bumi projotamansari bisa merdeka dari covid-19. Sama seperti pemulihan gempa yang berlangsung cepat, begitu juga yang diharapkan untuk pemulihan pandemi.
Baca Juga: 15 Tahun Gempa Bantul, Pemerintah Peringati Momen Kebangkitan
Anggota DPR RI, Idham Samawi yang pada tahyn 2006 menduduki kuris Bupati Kabupaten Bantul menceritakan jika saat gempa terjadi ia tengah memberi makan ayam di Rumah Dinas Bupati. Berawal dari bunyi daun yang bergesekan, Idham merasakan ada getaran di bumi. Awalnya, Idham bahkan mengira gempa terjadi akibat aktivitas Gunung Merapi.
Semakin lama, gerakan semakin bertambah cepat. Hal pertama yang ia lakukan adalah memastikan keselamatan cucunya di dalam rumah. Melihat bagaimana rumah dinas yang begitu kokoh retak di bagian dindingnya, Idham teringat dengan rumah-rumah warga yang mungkin tak terlampau kokoh bangunannya.
"Begitu saya keluar itu sudah pada lewat orang-orang yang membawa korban ke Panembahan Senopati. Ada yang pakai gerobak," kata Idham.
Melihat ratusan korban berjatuhan, sampai bangunan rumah sakit tidak lagi muat menampungnya. Banyak korban yang akhirnya hanya digeletakkan di halaman rumah sakit tanpa alas. Suasana menjadi semakin dramatis saat isu tsunami berhembus dan warga dari sisi selatan Bantul berhamburan mencoba menyelamatkan diri.
Bahkan ada satu keluarga, yang mengikat anggota keluarga yang meninggal ke pohon. Sehingga seandainya tsunami benar terjadi, jenazah tersebut tidak hanyut dan bisa dikebumikan kemudian. Bersama dengan Dandim dan Kapolres, Idham berusaha meyakinkan masyarakat bahwa tsunami tidak akan terjadi.
Dalam beberapa jam setelah gempa utama, beberapa gempa susulan masih terus terjadi. Pasien patah tulang yang berada di dalam rumah sakit bahkan sampai merangkak keluar karena mengalami trauma. Perasaan Idham semakin porak poranda tatkala berkeliling bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X melihat kondisi jalan dan kediaman masyarakat.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Rawan Gempa Bumi, BNPB Canangkan Bangun Wahana Edukasi di Bantul
-
15 Tahun Gempa Bantul, Pemerintah Peringati Momen Kebangkitan
-
Kenang Tragedi 27 Mei, BPPTKG: Usai Gempa Jogja Merapi Bergejolak Hingga Tak Stabil
-
BMKG Investigasi SMS Peringatan Dini Gempa Bumi 8,5 SR dan Tsunami Jawa-Bali 4 Juni 2021
-
Peringatan Dini Tsunami Jawa-Bali 4 Juni 2021, BMKG: Ada Kesalahan
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Ini Daftar Nominasi Pemain Terbaik dan Penghargaan BRI Liga 1 2024/2025
-
Rekomendasi Mobil Bekas Rp20 Jutaan: Vibes Jadul Terasa, Muat Banyak Keluarga
-
Sri Mulyani Ungkap Program Efisiensi Anggaran Prabowo Berlanjut Hingga 2026
-
Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
-
Belum Tentu Stefano Lilipaly, Menebak Pengganti Ragnar Oratmangoen di Timnas Indonesia
Terkini
-
4 Rekomendasi Mobil Bekas di Jogja di Bawah Rp70 Juta, Cocok untuk Bapak-bapak Antar Istri Belanja
-
Korupsi Mengintai? PAN Respon Usulan Dana Parpol dari Negara dengan Syarat Ini
-
Dapat Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu? Link Aktif Ada di Sini
-
Jelang ASPD SD, JCW Pantau Ketat: Yogyakarta Jangan Sampai Tercoreng Lagi
-
Klaim Disini! Saldo DANA Kaget Diburu Anak Muda, Jadi Tren Digital Baru di Kalangan Gen Z