SuaraJogja.id - Panewu Srandakan, Anton Yulianto masih melakukan langkah-langkah persuasif dengan warga Padukuhan Lopati, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan untuk sepakat melakukan Swab PCR. Nantinya swab tersebut dilakukan pada Sabtu (5/6/2021).
"Perkembangan sendiri sudah ada musyawarah di Lopati. Kami koordinasi dengan Polsek, dan juga Lurah (Trimurti), kami menjalankan prosedur. Karena pertimbangan sisi teknis medis, swab PCR digelar Sabtu nanti," kata Anton ditemui wartawan di Kantor Kapanewon Srandakan, Kamis (3/6/2021).
Dirinya menjelaskan pemilihan waktu tersebut agar lebih efektif untuk melihat adanya gejala atau tidak, sehingga Sabtu baru dilakukan Swab PCR ke para warga.
"Agar lebih efektif setelah kejadian pada 1 Juni lalu swab dilakukan pada Sabtu pekan ini atau sekitar lima hari dari kejadian pertama," jelas dia.
Anton menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan tracing kepada warga Lopati yang mengikuti pemakaman pada 1 Juni 2021 lalu. Sedikitnya terdapat 25 orang yang akan dilakukan Swab PCR.
Hingga hari ini, belum ada kesepakatan warga untuk bersedia di swab. Upaya persuasif tersebut masih dilakukan oleh Pemerintah Kapanewon.
"Hari ini kami mencoba agar ada kerelaan dan kesepakatan dari masyarakat. Maka dari itu, dalam jangka waktu ini kami ingin meyakinkan mereka untuk mau di swab," jelas dia.
Disinggung jika hingga Sabtu belum ada kesepakatan dari warga, pihaknya tetap akan melanjutkan swab PCR.
"Nanti kami yang jemput bola. Jadi kami langsung ke lokasi dan swab dilakukan di sana, tidak di puskesmas," jelasnya
Baca Juga: Kasus Bertambah, Dinkes Sleman Ungkap Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Covid-19
Anton menjelaskan pihaknya akan mendatangkan mobil ambulans untuk menggelar swab. Selanjutnya warga sekitar akan diundang ke lokasi tersebut untuk menjalani swab.
Berkaitan dengan nama salah seorang warga yang diduga menjadi provokator, Anton tidak banyak berkomentar.
"Dari kecamatan tidak bersentuhan dengan orang itu, Kecamatan langsung menyasar ke orang yang sebanyak 25 itu agar mau untuk di swab," katanya.
Terpisah, Lurah Trimurti, Agus Purwaka menerangkan jika pihaknya bersama jajaran Pemerintah Kapanewon masih melakukan tracing. Meski jumlah yang akan di swab muncul sekitar 25 orang nantinya bisa bertambah
"Swab-nya belum, masih dilakukan tracing, tapi itu baru sebagian dari warga yang hadir saat pemakaman," ujar Agus melalui sambungan telepon.
Berita Terkait
-
Kasus Bertambah, Dinkes Sleman Ungkap Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Covid-19
-
Tambah Lagi, Klaster Halalbihalal di Nglempong Tembus 62 Kasus Positif Covid-19
-
Jalani Swab PCR, 42 Orang Kontak Erat Kasus Positif Covid-19 di Dusun Nglempong
-
Warga Tak Patuhi Aturan Saat Lebaran, Sultan Sesalkan Klaster Baru Bermunculan
-
Covid-19 di Nglempong Meroket, Kegiatan Sosial dan Keagamaan Ditiadakan Dulu
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
DANA Kaget: Dari Iseng Jadi Cuan? Strategi Jitu Raih Saldo Tambahan Lewat Link Aktif di Sini
-
Sampah Kembali jadi Masalah di Jogja, Sultan Minta OPD Kelola Secara Mandiri
-
Cuaca Ekstrem, Nelayan DIY Jangan Lengah! Pelampung Jadi Harga Mati
-
Pecah Kongsi Driver Ojol, Massa GARDA Kepung Istana, Aliansi Yogyakarta Pilih Onbid dan Lobi
-
Peringatan Keras Pakar UGM: Posisi Menko Polkam Rawan, Jangan Pilih dari Militer atau Polisi!