Tidak hanya anggaran yang ditujukan untuk sektor kesehatan saja. Melainkan juga anggaran dana yang berkaitan dengan kegiatan sosial.
"Alhamdulillah juga dari sisi penanganan dari sektor keuangan kami juga masih diberi kekuatan Tuhan. Sehingga tidak ada kekhawatiran untuk satu tahun anggaran ini berkaitan dengan untuk ketersediaan dana baik untuk kesehatan atau kegiatan sosialnya. InsyaAllah kami masih cukup untuk mengantisipasi pandemi Covid-19 ini," terangnya.
Harda berharap peran semua pihak dalam mendidik dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pandemi Covid-19 yang belum usai ini.
"Psikologis masyarakat harus dibangun dan lebih dikuatkan. Kalau secara psikologis itu kuat itu bagian dari imun kita. Sinergitas harus dibangun," tandasnya.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Buleleng Bali Dampingi Warga Pancasari yang Gatal-gatal Usai Divaksin
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan bahwa untuk klaster-klaster yang sempat muncul di Bumi Sembada kemarin semuanya sudah dalam proses penanganan. Mulai dari treatment, tracing dan testing.
Pihaknya juga menyatakan menjamurnya klaster Covid-19 di Sleman akhir-akhir ini tidak sepenuhnya terjadi pascalebaran saja. Beberapa kasus malah justru sudah muncul sejak sebelum Lebaran lalu.
"Misalnya seperti yang disinggung kemarin mungkin kan ada Papringan, itu jauh sebelum lebaran saat masih puasa awal sudah ada kasus. Cuma karena tracing kita yang massal barengan dengan Ngaglik itu baru tambahan yang muncul setelah itu," kata Joko.
Waktu pemeriksaan atau testing secara massal kepada lingkungan masyarakat yang diduga terdapat sebaran kasus Covid-19 juga dinilai menjadi penyebab klaster-klaster tersebut muncul pascalebaran. Pasalnya dalam beberapa kasus itu swab massal dilaksanakan pada 22 Mei 2021 dengan hasil yang keluar pada 25 Mei 2021.
"Padahal sebetulnya penularannya bisa jadi sebelum lebaran. Sehingga kalau mau dikatakan lebaran ada berapa klaster itu memang tidak bisa mengatakan persis. Artinya kalau yang betul-betul terkait dengan libur lebaran kemarin ya hanya di Nglempong itu," terangnya.
Baca Juga: Makamkan Pasien Covid-19 Tanpa Protokol, Warga Mayongan Menyesal
Berita Terkait
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Menjadi Negara yang Berhasil Menangani Pandemi Covid-19
-
6 Juta Paket Bansos Presiden Diduga Dikorupsi, Negara Rugi Rp 250 Miliar!
-
Inflasi Sukses Ditekan, Pemkab Sleman Kantongi TPID Award
-
Rekam Jejak Karier Doni Monardo: Dari Kopassus sampai Panglima Pemberantas Covid-19
-
Terbitkan Perpres 48/2023, Jokowi Resmi Bubarkan Komite Penanganan Covid-19 dan KPC-PEN
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis