Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 04 Juni 2021 | 06:54 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Pexels)

SuaraJogja.id - Puluhan warga yang berada di Pedukuhan Mayongan yang berada di Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Bantul menyesal memakamkan jenazah yang ternyata pasien positif Covid-19.

Mereka akan menjalani Swab PCR pada Jumat (4/6/2021). Hal itu diungkapkan Panewu Srandakan, Anton Yulianto.

"Bahwa di Pedukuhan Lopati dilakukan Swab PCR Sabtu, di Mayongan (Cegunan) dilakukan besok (Jumat)," ujar Anton ditemui di Kantor Kapanewon Srandakan, Kamis (3/6/2021).

Ia menjelaskan bahwa terdapat 27 orang warga dari hasil tracing yang ikut memakamkan pasien terkonfirmasi Covid-19. Pada swab PCR yang pertama dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kalurahan dan Kapanewon sudah ada enam orang yang datang.

Baca Juga: Masih Lakukan Langkah Persuasif, Swab PCR Warga Trimurti Digelar Sabtu Pekan Ini

"Jadi ada yang belum di-swab dari 27 orang. Nah sisanya itu (21 orang) nanti yang kami sasar untuk dilakukan swab PCR,” kata Anton.

Dirinya berharap, langkah persuasif lebih mudah dilakukan untuk warga di Pedukuhan Mayongan. Pasalnya warga saat itu juga telanjur memakamkan jenazah yang belum keluar hasil dari swab PCR-nya.

“Jika warga ini kan ketika ada orang meninggal segera dilakukan pemakaman. Karena waktu itu ingin cepat, informasinya juga terlambat (hasil pasien positif Covid-19). Jadi agak gelo [menyesal] juga mereka,” ujar dia.

Pihaknya langsung mendatangi warga di Pedukuhan Mayongan untuk dilakukan Swab PCR pada Jumat besok.

“Kita datang ke lokasi dengan mendatangkan Satgas Covid-19. Kami undang mereka untuk datang Swab PCR dan warga tidak perlu ke puskesmas,” ujar dia.

Baca Juga: Pemda DIY: Penolakan Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 Harus Diusut Tuntas

Ia menambahkan, selain di Mayongan, pada Sabtu (5/6/2021) juga akan dilakukan swab PCR ke warga di Pedukuhan Lopati. Hingga saat ini pihaknya masih melakukan langkah persuasif.

“Kami belum mendapat kata sepakat, nah maka dari itu dalam kurun waktu ini kami akan melakukan langkah persuasif ke warga,” terang dia.

Anton menjelaskan bahwa di Lopati ada sekitar 25 warga yang akan dilakukan swab PCR. Jumlah itu terdiri dari keluarga pasien yang meninggal dan warga yang ikut membantu pemakaman.

Load More