SuaraJogja.id - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mengklaim berhasil mengembangkan reaktor nuklir generasi keempat. Berbeda dari generasi sebelumnya, rancangan generasi baru ini lebih murah dan memanfaatkan material dalam negeri.
Bahkan reaktor generasi keempat yang diberi nama High Temperature Gas Reactor (HTGR) ini menggunakan teknologi terbarukan dalam sistem pendinginnya. Bila pada generasi ketiga menggunakan air, maka pada generasi baru ini berupa gas.
"Ya tahun ini seluruh tahapan [generasi keempat] selesai, tinggal menunggu hak paten dari tiga badan dunia,” ungkap Peneliti Senior Batan Geni Rina Sunaryo di sela Virtual Konferensi Internasional High Temperature Reactor Technology 2021 di Yogyakarta, Sabtu (5/6/2021).
Menurut Geni, pengembangan reaktor generasi keempat tersebut sempat terhenti 2 tahun sejak mulai dikembangkan pada 2014 silam. Menggunakan anggaran yang sangat besar sekitar Rp2,3 triliun, Batan memanfaatkan material buatan dalam negeri yang memiliki standar keamanan tinggi.
Pengembangan reaktor daya eksperimental HTGR dilakukan di Serpong. Reaktor ini memiliki kapasitas produksi listrik 10 MW dan bakal dinaikkan bertahap hingga 50 MW.
Generasi keempat ini mempunya banyak keuntungan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Tak hanya menghasilkan listrik, reaktor ini juga menghasilkan panas yang bisa digunakan untuk mendukung operasional industri kimia karena panas yang dihasilkan mencapai 1.000 derajat celcius.
"Desain Ini bisa diaplikasikan untuk industri gas hidrogen, smelter mineral minta sebelum diolah, dan pengolahan tanah jarang,” paparnya.
Geni menambahkan, reaktor baru tersebut sangat cocok diterapkan dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia kedepan. Namun Batan belum bisa memastikan kapan reaktor tersebut bisa diterapkan.
"Namun hak paten sudah keluar, ini membanggakan karena desain ini bisa diaplikasikan oleh negara lain," ujarnya.
Baca Juga: November 2019, Tiga Peneliti Lab Wuhan Dirawat di Rumah Sakit, Covid-19?
Sementara peneliti senior Batan lainnya, Djarot Sulistio Wisnubroto mengungkapkan PLTN kedepan menjadi salah satu solusi energi karena memberikan kelebihan daripada sumber energi lain. Namun berkaca dari kecelakaan yang terjadi di Fukushima, Jepang maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembanguna PLTN di Kalimantan.
"Selain pembangunan pltn di daerah yang aman gempa dan tsunami, juga memanfaatkan teknologi nuklir yang lebih aman seperti reaktor generasi keempat ini," paparnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
November 2019, Tiga Peneliti Lab Wuhan Dirawat di Rumah Sakit, Covid-19?
-
Ada Dua Teori Asal Usul Virus Corona, Peneliti Serukan Penyelidikan
-
Kembangkan Penelitian Reaktor Nuklir, UIN Sunan Kalijaga Gandeng BATAN
-
Satu Lagi! Peneliti AI Kedua Dipecat Google
-
Komisi VII Ngambek Minta Tambah Mitra, Begini Kata Formappi
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin